Uncategorized

Social Distancing Sangatlah Penting

Sepriadi Saputra, M.I.Kom Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UIN Raden Fatah Palembang

ADANYA penemuan dua kasus pertama positif Covid-19 di Indonesia tepatnya di daerah Depok, Provinsi Jawa Barat cukup mengejutkan masyarakat. Kabar yang tak terduga dan mengkhawatirkan bagi kita ini diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 maret 2020. Pasien kasus pertama dan kedua yang terjangkit Covid-19 ini merupakan ibu dan anak. Berdasarkan informasi yang didapatkan dua orang ini terjangkit Covid-19 dari teman dansanya warga negara asal Jepang yang tinggal di Malaysia.

Setibanya di Malaysia temannya ini menelpon dan mengabarkan bahwa dirinya positif terjangkit Covid-19. Pemerintah dengan cepat melakukan penelusuran dan pengecekan terhadap seluruh anggota keluarga pasien dan semua orang yang terlibat dalam klub dansa di sebuah restoran di Jakarta. Penelusuran ini sendiri dilakukan dengan metode klaster yaitu mencari orang-orang yang berada di lokasi yang sama di restoran pada tanggal 14 Februari 2020.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso Pemerintah memastikan dan mengumumkan kembali ada dua pasien lagi yang terjangkit virus ini pada tanggal 6 maret 2020. Kemudian kasus kelima dan keenam diumumkan 8 maret 2020 dimana kasus kelima masih termasuk dalam klaster Jakarta dan yang keenam merupakan anak buah kapal (ABK) di kapal pesiar Diamond Princess di Jepang.

Sejak dari hari pertama diumumkannya kasus covid-19 sampai hari Sabtu 21 Maret 2020 total pasien yang positif terjangkit virus ini terus meningkat. Menurut data yang dilansir oleh Liputan6.com, jumlah pasien positif covid-19 di Indonesia bertambah 81 orang hingga Sabtu (21/3/2020) siang. Total orang yang terinfeksi hingga hari ini menjadi 450 orang.

Lalu, penambahan jumlah kasus yang telah dua kali menjalani pemeriksaan dan hasilnya negatif secara klinis membaik dan dinyatakan sembuh ada 4 orang. Sehingga total sembuh dan boleh pulang ada 20 orang. Sementara jumlah pasien kasus covid-19 yang meninggal bertambah 6 orang. Dengan demikian totalnya mencapai 38 orang.

 

Social Distancing

Pemerintah dengan sigap mengeluarkan kebijakan yaitu menerapkan Social Distancing atau pembatasan sosial daripada memberlakukan karantina wilayah atau lockdown demi mencegah penyebaran virus covid-19.

Alasannya pemerintah memandang jika membatasi satu wilayah atau daerah tersebut akan berimplikasi terhadap ekonomi, sosial dan keamanan. Social Distancing adalah mengurangi jumlah aktifitas dan interaksi atau kontak tatap muka langsung dengan orang lain di luar rumah.

Dengan cara menghindari pergi ke tempat-tempat yang ramai pengunjung, seperti mall, tempat wisata dan lainnya. Tapi sayangnya masih banyak masyarakat yang tidak menghiraukan kebijakan ini dan tetap melakukan aktifitas di luar rumah. Mereka berasalan karena ingin mencari uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kembali lagi sebenarnya masyarakat harus sadar akan pentingnya Social Distancing karena ini adalah solusi yang paling efektif untuk mencegah penyebaran virus jika masyarakat lebih disiplin dan mau menerapkannya.

Ada juga solusi atau pilihan lainnya yang bisa pemerintah lakukan yaitu dengan membuka identitas pasien ke publik. Minimal pemerintah mengumumkan nama dan alamat lengkapnya. Dengan begitu masyarakat bisa mengetahui siapa dan dimana saja lokasi yang sudah terpapar virus ini. Masyarakat bisa melakukan langkah-langkah yaitu dengan tidak mendekati lokasi tersebut dan menghindari kontak langsung dengan orang-orang yang pernah dekat dengan pasien positif covid-19. Cara tersebut bisa mencegah penyebaran yang lebih luas dan mengurangi resiko bertambahnya pasien yang positif covid-19. [***]

 

Penulis  : Sepriadi Saputra, M.I.Kom

Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UIN

Raden Fatah Palembang

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com