Features

Gangga

foto : Musafir Rock N Roll 

 

 

BELUM hilang rasa takjubku ketika bisa melihat sungai suci ini secara langsung tiba tiba seorang laki laki paruh baya datang menghampiri dan memijat lenganku, terlihat mulutnya komat kamit mengucapkan sesuatu entah doa atau mantra.

Aku yang belum tau apa gerangan yang terjadi tiba tiba terkejut ketika laki -laki paruh baya tersebut mengatakan sesuatu sambil melakukan bahasa isyarat meminta uang, tentu saja aku menolak mentah mentah permintaannya dan segera berlalu dari hadapannya, walaupun jika boleh jujur aku cukup menyesal melakukan hal tersebut. Rasanya bukanlah hal yang berat jika aku mau berbagi rezeki kepadanya.

Siang itu udara di tepi ungai Gangga cukup terasa menyengat, badanku masih terasa letih karena baru melakukan perjalanan belasan jam dari Kota Kalkuta, namun rasa takjub sungguh menghilangkan rasa letih tersebut.

 

 

Tampak di hadapanku kini sungai yang sangat ternama membentng sejauh mata memandang, Gangga adalah nama seorang Dewi dalam agama Hindu yang dipuja sebagai dewi kesuburan dan pembersih segala dosa dengan air suci yang dicurahkannya.

Dewi Gangga sering dilukiskan sebagai wanita cantik yang mencurahkan air di dalam guci. Umat Hindu percaya bahwa jika mandi di sungai Gangga pada saat yang tepat akan memperoleh pengampunan dosa dan memudahkan seseorang untuk mendapat keselamatan.

Dari mulai matahari bersinar di ufuk timur hingga tenggelam di ufuk barat, berbondong bondong manusia silih berganti memadati sungai ternama ini, ada yang memanjatkan doa, membersihkan diri, sekedar memanjakan mata, hingga melihat proses kremasi.

 

 

Matahari perlahan tenggelam di ufuk barat, langit kemudian terlihat gelap. Para pengunjung terlihat semakin ramai untuk melakukan Puja Arti sebuah ritual memanjatkan doa dan puja puji pada sungai suci ini.

Arti adalah ritual renungan yang menggunakan api sebagai persembahan. Biasanya dibuat dalam  sebuah cawan yang berisi bunga dan lilin yang menyala, cawan tersebut lalu dihanyutkan ke sungai. Persembahan ini dibuat untuk Dewi Gangga, yang juga disebut sebagai Maa Ganga, dewi sungai tersuci di India.

Beberapa saat kemudian satu persatu pengunjung mulai meningalkan tempat ini, mataku mulai tarasa ngantuk, badan pun sudah terasa letih, segera aku bersiap kembali menuju penginapan untuk beristirahat.

 

 

Hari mulai berganti pagi, Langit terlihat berwarna cerah sementara sinar mentari pagi itu lembut menyapaku. Untuk kesekian kalinya aku berada di atas sampan menyusuri sungai ini. Tampak di sepanjang tepian sungai para pengunjung sedang khusuk menjalankan ritual agama sementara lainnya tengah asik membersihkan diri.

Seorang pemuda berusia 16 tahun yang kusapa dengan Babu (Babu dalam bahasa Hindi berarti anak anak) kini berada di hadapanku, ia dengan cekatan membawaku dengan sampan miliknya menyusuri sungai ternama ini, sepanjang jalan kami banyak bercerita, ia pun sempat bertanya dari mana aku berasal.

 

 

“Hei apakah kamu melihat tempat pembakaran mayat di sebelah sana?”, ucap pria muda berkulit sawo matang ini. “Iya tentu aku melihatnya”, jawabku. “Apakah kau melihat seorang laki laki tua yang sedang mendulang emas?”, tanyanya lagi “Haaah emas? Emas dari mana? Laki laki mana yang kau maksud?”, tanyaku heran.

Babu lalu menunjuk seorang laki laki paruh baya yang tengah bertelanjang dada, “Laki laki itu tengah mendulang emas tak jauh dari tepi sungai”, aku akhirnya melihat laki laki paruh baya yang ia maksud tengah sibuk mendulang emas.

Tak jauh darinya terlihat soerang pria berkemeja lengan pendek berwarna putih tengah memasukan air sungai ke dalam mulut jenazah menggunakan lengannya.

 

 

“Emas dari mana? Apakah di sungai ini terdapat emas?”, tanyaku heran, “Laki laki tua itu sedang mendulang emas dari jenazah jenazah yang telah dibakar, sewaktu dibakar para jenazah tersebut mengenakan perhiasan emas, setelah jenazah tersebut menjadi abu, abu tersebut nantinya aku disebarkan di sungai ini, nah saat itulah para pendulang emas itu bekerja,” begitu jawab pria muda ini.

India sebagai negara yang menyandang predikat jumlah penduduk terpadat ke 2 di dunia, dengan jumlah populasi sekitar 1,3 milyar tentunya cukup sulit untuk mengais rezeki, segala bentuk pekerjaan yang mendatangkan uang tentunya akan segera dihadapi, seperti halnya yang saat ini ada di depan mataku.[***]

 

Penulis  :Musafir Rock N Roll

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com