Religi

Ustadz, Mohon Petunjuk Bagaimana Tatacara Shalat Idul Fitri Di Rumah ?…

Assalamualaikum wr wb. Ustadz, mohon petunjuk bagaimana tatacara shalat Idul Fitri di rumah, mengingat selama ini saya tidak perah menjadi imam shalat id, takut salah. Terimakasih. Waassalamualaikum wr wb.

Jawaban:

Waalaikum salam wr wb. Memang benar bahwa menurut mayoritas ulama boleh melaksanakan shalat id di rumah masing, kebolehan ini baik dikerjakan sendiri-sendiri maupun berjamaah, jika dikerjakan sendiri-sendiri maka tidak perlu ada khutbah, tapi dikerjakan secara berjamaah tetap disunnahkan untuk diadakan khutbah. Penjelasan ini sesuai dengan arahan MUI pusat.

Adadapun pelaksanaan shalat dan khutbah saat pelaksanaan shalat id di rumah sama persis saat ibadah ini dikerjakan di masjid, tidak ada yang berbeda, hanya bedanya sekarang dikerjakan di rumah. Ibadah shalat hukumnya sunnah muakkadah, tidak sampai wajib, begitu juga khutbah id hukumnya jga sunnah.

Berikut ini tata cara pelaksanaan shalat id dan khutbah, utamanya dalam madzhab Asy-Syafi’i:

1. Waktu shalat dikerjakan sama dengan waktu shalat duha.
2. Boleh dikerjakan sendiri atau berjamaah
3. Tidak ada adzan, iqamah maupun shalat qabliyah
4. Penyusunan shaf sama seperti penyusunan shaf jamaah biasa; imam, laki-laki dewasa, anak-anak, dan perempuan paling belakang
5. Berdiri sempurna menghadap ke arah qiblat
6. Membaca lafazh niat shalat id:

. أُصَلِّي سُنّةَ لِعِيْدِ الْفِطْرِرَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ القِبْلَةِ أَدَاءًا إماما/مَأْمُوماً لِلَّهِ تَعَالَى

USHALLAI SUNNATAN LI’IDIL FITHRI RAK’ATAINI MUSTAQBILAL QIBLATI ADA’AN IMAMAN (MAKMUMAN) LILLAHI TA’ALA.

Sengaja aku shalay sunnah Idul Fithri dua rakaat menghadap qiblat menjadi imam (makmum) karena Allah swt

7. Niat di dalam hati dan takbiratul ihram secara bersamaan.
8. Membaca doa iftitah
9. Takbir zawaid (takbir tambahan) sebanyak 7x dengan mengangkat tangan, dan disunnahkan membaca tasbih diantara takbir-takbir itu:

سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

SUBHANALLAH WALHAMMDULILLAH WALA ILAHA ILALLAH WALLAHU AKBAR

10. Setelah takbir ke 7 tidak lagi membaca tasbih, melainkan imam membaca Al-Fatihah.
11. Kemudian membaca ayat/surat, boleh membaca suarat/ayat apa saja ayang mudah untuk dibaca
12. Ruku’, I’tidal, sujud, duduk antara dua sujud, sujud lagi, lalu berdri ke rakaat ke dua
13. Takbir zawaid (takbir tambahan) sebanyak 5x, dengan mengangkat tangan, dan disunnahkan membaca tasbih diantara takbir-takbir itu:

سُبْحَانَ اللَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

14. Setelah takbir ke 5 tidak lagi membaca tasbih, melainkan imam membaca Al-Fatihah.
15. Kemudian membaca ayat/surat, boleh membaca suarat/ayat apa saja ayang mudah untuk dibaca
16. Ruku’, I’tidal, sujud, duduk antara dua sujud, sujud lagi, lalu duduk tasyahud/tahiyyat akhir, salam ke kanan dan ke kiri.
17. Berdzikir sebentar atau berdoa juga boleh.

Setelah itu imam berdiri untuk kutbah. Khutbah ini disamakan saja tatacaranya dengan khutbah jumat. Terdiri dari dua khutbah.

1. Pada khutbah pertama di mulai dengan salam, kemudian takbir sebanyak 9x
2. Membaca hamdalah sekurang-kurangnya: Alhamdulillah
3. Membaca shalawat, sekurang-kurangnya: Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala sayyidina Muhammad.
4. Berwasiat, sekurang-kuranya membaca: Ushikum bitaqwallah.
5. Membaca ayat Al-Quran, boleh apa saja, misalnya saja membaca QS. Al-Ikhlash, atau yang lainnya.
6. Isi khutbah, ringkas saja.
7. Kemudian jika sudah selesai duduk antara dua khutbah
8. Kemudian berdiri lagi, dan dimulai dengan takbir sebanyak 7x
9. Membaca hamdalah sekurang-kurangnya: Alhamdulillah
10. Membaca shalawat, sekurang-kurangnya: Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala sayyidina Muhammad.
11. Berwasiat, sekurang-kuranya membaca: Ushikum bitaqwallah.
12. Berdoa, mendoakan kaum muslimin, dan isi doa boleh apa saja yang baik-baik.
13. Salam. Dan selesai.

Demikianlah, mudah-mudahan dapat dikerjakan di rumah masing-masing, dan yang jelas kerjakan ibadah ini dengan ikhlash tanpa harus disertai dengan gurutuan, inilah kenyatan yang harus diterima apadanya, berharap semoga Allah swt menerima segala amal ibadah selama Ramadhan ini dan mempertemukan kita semua ke Ramadhan ditahun-atahun berikutnya. Amin. Wallahu a’alam.

Wassalamualaikum wr wb

Saiyid Mahadhir, Lc., M. A
Dosen STIT Raudhatul Ulum Sakatiga

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com