Properti

MoU dengan BPS Land, Sumsel Gagas Bangun Rumah untuk 3 Instansi Terintegrasi

foto : Humas Pemprov. Sumsel

Sumselterkini.co.id,Palembang – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Kodam II Sriwijaya dan Polda Sumsel berkerjasama dengan developer PT Cipta Arsigriya, menggagas pertama dan satu-satunya di Indonesia kawasan perumahan gabungan terintegrasi untuk tiga instansi sekaligus.

Perumahan yang akan dibangun seluas 50 hektare ini berlokasi di kawasan terbaik di kota Palembang yaitu di kecamatan Alang-Alang Lebar, Hal tersebut diperkuat dengan Penandatanganan MoU Bhayangkara Praja Sriwijaya Land (BPS Land) PT. Cipta Arsigriya dengan Pemprov Sumsel, Polda Sumsel dan Kodam II Sriwijaya di Griya Agung (24/01).

Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengaku gagasan ini dicetuskan seminggu setelah Ia dilantik sebagai Gubernur Sumsel, dimana telah memikirkan perumahan khusus untuk pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), Prajurit TNI, dan Anggota Polri.

“Kami bertiga (Pemprov, Pangdam, Kapolda) berinisiatif untuk memfasilitasi para prajurit, pegawai negeri dan polri agar dapat punya kemantapan. Ini sebenarnya rumah murah tapi tidak murahan harganya berkisar Rp130 juta dengan fasilitas yang sangat baik termasuk airnya sudah PAM, listrik sudah ada dan dilengkapi rumah ibadah,” ungkapnya.

Menurutnya, rumah merupakan kebanggaan pokok ketika seseorang memutuskan berkeluarga. Oleh sebab itu perumahan ini menjadi solusi untuk para pegawai, prajurit TNI, dan anggota Polri,

Ia juga meminta developer tidak usah memakai uang Down Payment (DP).

“Jangan terlalu sulit untuk mendapatkan ini,terutama di proses perbankan, Karena kalau bisa dipermudah 3000 unit rumah ini Saya yakini akan menjadi kota baru, disana akan menjadi wilayah hunian baru dengan perencanaan yang matang,” tuturnya.

Orang nomor satu di Provinsi Sumsel ini menegaskan, agar pihak developer menyediakan fasilitas umum seperti ruang publik terbuka ramah anak dan yang terpenting penyediaan rumah ibadah.

“Karena ini kebutuhan untuk anak oleh sebab itu, Sayaminta disediakan, rumah ibadah paling penting jangan sampai nanti wilayah hunian baru ini tidak dilengkapi hunian ibadah,” tambahnya.

Diakhir kata sambutannya, Ia menyarankan pembangunan perumahan dimulai dengan langkah yang benar dari penataan lingkungannya, hingga masalah keagamaan dan fasilitas olahraganya. 3.000 unit ini nantinya tidak berkelompok,agar tidak menjadi hunian ekslusif. [**]

Penulis : As

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com