Peristiwa

Awas !! Ancaman Karhutlah, Satgas Penanggulangan Siapkan 1.512 Personil

“Saya tekankan  karhutla adalah masalah bersama, karena itu kita harus selesaikan secara bersama-sama pula. Pihak perusahaan yang ada di Sumsel, semua saya minta untuk terlibat, bahu membahu. Mana sumber daya yang mereka miliki, maksimalkan untuk memadamkan api. Masyarakat juga demikian, sama-sama kita jaga, kalau kurang alat kita siapkan,”

foto : istimewa

SATGAS Penanggulangan Kebakaran Hutan Lahan [Karhutlah] menyiapkan sebanyak 1.512 personil di Sumsel, guna mencegah dan memantau titik api di lahan yang berpotensi mengalami kebakaran.

Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla, Kol. Arh. Sonny Septiono, menyatakan  tim satgas yang terdiri dari  unsur TNI, Polri melalui Polda Sumsel, BPBD, dan  Masyarakat terus melakukan berbagai upaya mencegah dan memadamkan api.

“ BMKG memperkirakan kemarau tahun ini berlangsung hingga Oktober 2019, mau tak mau ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) mulai terjadi,”ungkapnya, belum lama ini.

Sejak akhir Juli, terang dia beberapa wilayah Sumsel sudah mulai bermunculan titik-titik api, personel sudah bergerak, bahkan bisa dihitung 24 jam selalu siap sedia.

Kol Sonny yang juga Komandan Korem 044 Garuda Dempo ini  menambahkan di Makorem Gapo sendiri sudah disiapkan Pos Komando Pengendalian (Puskodal), yang bisa memonitor pergerakan tim setiap waktu.

“Ancaman karhutla bukan lagi wacana, tapi sudah tampak di depan mata. Setiap hari pasukan kita berjibaku mengatasi semua titik api, baik melalui udara dengan water bombing ataupun pergerakan pasukan darat yang mencari dan mengejar titik api,”urainya.

Bisa dibayangkan bahwa saat ini, lanjutnya 9 Kabupaten di Sumsel sudah muncul titik-titik api. Umumnya pula, titik api berada di tempat yang sulit untuk dimasuki pasukan darat.  Oleh karena itu, pihaknbya all out, semua dimaksimalkan untuk memadamkan api.

Terjadinya Karhutla di Sumsel memang sudah dirasakan sejak dua minggu terakhir. Tingginya suhu dan tidak adanya hujan, menjadikan hawa panas semakin terasa.

Pantauan satelit juga menunjukkan titik api bertebaran di berbagai wilayah. Peristiwa ini seakan mengingatkan pada 2015 silam, dimana sebaran kabut asap begitu pekat dan mengganggu rutinitas warga sehari-hari.

Untuk itu, sikap menjaga dan peduli dengan lingkungan setempat sangat diperlukan, semua pihak, baik masyarakat maupun pelaku usaha.

“Saya tekankan  karhutla adalah masalah bersama, karena itu kita harus selesaikan secara bersama-sama pula. Pihak perusahaan yang ada di Sumsel, semua saya minta untuk terlibat, bahu membahu. Mana sumber daya yang mereka miliki, maksimalkan untuk memadamkan api. Masyarakat juga demikian, sama-sama kita jaga, kalau kurang alat kita siapkan,” ujarnya.

Kol Sonny mengatakan terhadap pihak-pihak yang sengaja membakar lahan, akan diberi tindakan tegas.

“Kita sudah dapat instruksi dari Pangdam, ambil tindakan tegas jika ada yang sengaja bakar lahan. Kita tidak main-main soal ini, karena itu prajurit yang bertugas di lapanganpun, jika perlu kita persenjatai. Ini bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk Sumsel dan Indonesia,” tegasnya.

Mantan Kasrem 032 Wirabraja ini, menerangkan sekarang adalah masa tanggap darurat. Tak perlu lagi saling salah menyalahkan, tapi bertindak memadamkan api dan mencegah agar api tidak terjadi. Peran serta semua pihak diminta sekali, baik masyarakat, pelaku usaha, pemerintah, dan siapapun yang terkait.[**]

Penulis : yy

 

 

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com