SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Kepala Pelaksana BNPB Provinsi Sumsel, Iriansyah meminta kepada kepala daerah yang daerahnya rawan terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhulta) untuk membentuk Satuan Tugas (satgas).
Hal itu disampaikannya pada Rakor yang dipimpin Gubernur Sumsel Alex Noerdin tersebut dihadiri langsung Kepala Badan Restorasi Gambut RI, Nazir Foead, Deputi II Kantor Staf Kepresidenan RI, Yanuar Nugroho, Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Carlo B Tewu, serta Kapolda Sumsel, Irjen. Pol. Zulkarnain di Griya Agung, Senin (2/4/2018).
“Kondisi yang harus diantisipasi sembilan daerah rawan Karhutla yakni khususnya pada Juni, Juli, dan Agustus merupakan puncak musim kemarau,”tuturnya.
Ia mengatakan, sinkronisasi dan koordinasi antar intansi terkait yang digelar sebagai langkah pencegahan karhutla di Sumsel guna suksesnya Asian Games 2018 di Palembang tanpa kabut asap.
Menurutnya diperkirakan meningkatnya jumlah titik hotspot, untuk itu diharapkan seluruh daerah yang rawan Karhutlah membentuk satgas karhutla di setiap desa- desa yang dianggap rawan.
Dalam rakor tersebut, peserta rakor meliputi para kepala daerah Bupati dan Walikota dari 9 Kabupaten dan Kota rawan Karhutlah di Sumsel yakni Kabupaten OKI, Banyuasin,Musi Banyuasin, Ogan Ilir, Muara enim, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, OKU, dan OKU Selatan.[Fr]