Kebijakan

Karhutlabun Kian Meluas, Bupati Banyuasin Instruksikan Siaga Penuh di 7 Kecamatan Ini

“Dari laporan masyarakat maupun pantauan satelit Kebakaran hutan dan lahan terus meluas, oleh sebab itu Bupati Banyuasin menghimbau Camat, Lurah dan kepala-kepala desa siaga penuh dan bersinergi dengan Babinsa maupun Manggala Agni di tempat masing-masing terutama di kawasan yang rawan titik api, masyarakat juga diingatkan untuk tidak membakar lahan, dan membuang puntung rokok sembarangan,”

Foto : Armadi

MUSIM kemarau panjang, peristiwa kebakaran yang melanda lahan perkebunan dan semak blukar di wilayah Banyuasin kian meluas. Hasil pantauan BPBD hingga saat ini Kebakaran hutan sudah mencapai 52,5 hektare. Oleh sebab itu Bupati Banyuasin, Askolani menginstruksikan  Camat, Lurah dan Kepala Desa untuk tetap siaga dan berada di tempat masing-masing, khususnya daerah rawan titik api.

Pesan Bupati disampaikan Kepala Dinas Kesbangpol linmas dan BPBD Kabupaten Banyuasin Ir Alfian Soleh menerangkan berdasarkan data dari BPBD dan Kesbangpol Banyuasin tercatat ada 8 titik api ditujuh Kecamatan, antara lain : Tungkal Iilr, Rambutan, Air Kumbang, Suak Tapeh, Selat Penuguan, Talang Kelapa, dan Banyuasin 1.

“Dari laporan masyarakat maupun pantauan satelit Kebakaran hutan dan lahan terus meluas, oleh sebab itu Bupati Banyuasin menghimbau Camat, Lurah dan kepala-kepala desa siaga penuh dan bersinergi dengan Babinsa maupun Manggala Agni di tempat masing-masing terutama di kawasan yang rawan titik api, masyarakat juga diingatkan untuk tidak membakar lahan, dan membuang puntung rokok sembarangan,” jelasnya, Senin [16/9/2019].

Meski demikian lanjut Alfian, dalam menghadapi kemarau tahun ini, Pemkab  Banyuasin bersama tim terpadu terdiri TNI-Polri, Manggala Agni dan 60 perusahaan sudah berupaya melakukan mencegah Karhutbunla.

Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan posko-posko di 7 Kecamatan diantaranya Banyuasin III, Tungkal Ilir, Pulau Rimau, Rambutan, Mariana, Tanjung Lago dan Rantau Bayur.

“Sebanyak 79 desa yang rawan api, makanya dibentuk Desa Peduli Api dan Masyarakat Peduli Api. Tak sebatas itu, Pemkab juga rutin melakukan sosialisasi ke masyarakat. Walaupun jumlah titik api makin meluas kami telah bekerja maksimal padamkan api,” tegasnya.[**]

 

Penulis : armadi

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com