Pemerintahan

Mau Tahu Gelar Harnojoyo dari Pemangku Adat Kota Palembang ? Baca Ini

Dengan membuka ruang musyawarah peranserta semua eleman wajib melestarikan adat budaya Palembang.

foto : Pemkot Palembang

SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Walikota Palembang H. Harnojoyo diberi gelar dengan sebutan Cek Arno oleh Pemangku Adat Kota Palembang dalam wadah Rembug Adat.

Alimudin Halim Ketua Rembug Adat Kota Palembang mengatakan kegiatan budaya kota Palembang ini harus menjadi suatu kebiasaan dengan mempopulerkan panggilan untuk sebutan Cek. Kemudian pada hari jumat diwajibkan kepada instansi Pemerintah menggunakan baju khas adat kota Palembang.

“Alhamdulilah secara langsung kami memberikan gelar Bapak H.Harnojoyo dengan sebutan Cer Harnojoyo (Cek Arno) dari pemangku adat kota Palembang,”ungkapnya usai pemberian gelar rabu (20/12) di Ballroom Atyasa, Rabu (20/12/2017).

Selain itu, katanya dengan diberikannya gelar tersebut pihaknya juga memberikan tanjak sebagai tanda kehormatan atas diberikanya gelar tersebut dalam kesungguhan menjaga budaya dan pelestarian kota Palembang. “Kami secara langsung menduku semua program Palembang Emas 2018,”jelasnya.

Melalui kegiatan rembug adat, Pemerintah kota Palembang melalui Dinas Kebudayaan terus menjalin komunikasi baik keseluruh tokoh masyarakat, agama dalam wadah rembug adat guna menyukseskan asian games 2018 mendatang. Dengan membuka ruang musyawarah peranserta semua eleman wajib melestarikan adat budaya Palembang.

Walikota Palembang H.Harnojoyo mengatakan jika adanya ruang rembug adat ini adalah salah satu jembatan komunikasi antar pemangku adat kota Palembang ke Pemerintah guna memberikan solusi dan masukan dalam membangun kota Palembang dan budaya Palembang nian.

“Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih atas pemberian gelas Cek kepada saya dengan sebutan Cek Arno. Sebenarnya berdasarkan sejarah memang pada dasarnya saya keturunan wong Palembang. Meskipun baru pertama kali acara ini dilakukan, namun kedepan nanti wajid dilakukan secara rutinitas bahkan dimasukan ke Perwali.

Lanjutnya mengenai pakaian saya sangat sepakat untuk diwajibkan pakaian ini pada hari jumat dan dimasukan ke kurikulum pendidikan jadi bahasa khas ini jangan dihilangkan.

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com