(Puisi 1: *kepada kepala*)
Sudah lama bersarang di kepalaku lagu/ film/ novel /dan aroma bunga kesukaanmu// kenangan-kenangan itulah yang membuatku menjadi gila// “haruskah kubuang semuanya ke kotak sampah? atau/ kubiarkan tersimpan di laci kepala?//”
o/ kenangan-kenangan itu benar-benar membuatku menjadi gila//
(Puisi 2: *kepada sepasang mata*)
di sinilah kau datang pertama kali// puisi-puisi menghantarmu kemari// di kelopak inilah air mataku menjadi danau// kau menyelam//“apakah masih ingat? kau mencabut rumput mataku dan kau sulam jadi mantel musim dingin//” di sinilah pertama kali kita dipertemukan// di sinilah kita berpisah//
(Puisi 3: *kepada pundak*)
pundak bertanya/ “ke mana kepala yang sering tidur di punggungku?//”aku menjawab/ “lupakan saja//”kenapa?//” “aku ingin dia tenang di sana//”
(Puisi 4: *kepada jantung*)
saban malam/ kudengar kencang tangis jantung di gelap dada// beralamat pada detik jam yang pulang meninggalkannya// katanya/ ia ingin ikut pulang// setelah dadaku diketuk berulang// kataku/ “pulanglah! sebelum kau benar-benar gila//”ia pun berkata/ “baiklah kalau begitu/ aku pamit//”
tangisnya perlahan berhenti// ia mati sendiri//
Palembang, 2019
Biodata:
Alfi BS yang memiliki nama asli Alfiansyah merupakan penyair dan aktivis sosial asal Palembang, Indonesia. Lahir di Bengkulu, 1 Mei 1998. Pernah menempuh pendidikan S1 Jurnalistik di UIN Raden Fatah Palembang pada tahun 2016 – 2020. Puisi-puisinya diterbitkan di media cetak dan antologi bersama. Kerap memenangkan berbagai lomba baca dan cipta puisi tingkat kota hingga nasional. Bergelut di Community Pena Terbang (COMPETER) Indonesia, Dapur Sastra Jakarta (DSJ), Sanggar Sastra Radio Republik Indonesia Sumsel, Pemuda Semangat Bantu Bangsa, Kelas Puisi Alit (KEPUL), LPM Ukhuwah, dll. Bercita-cita memiliki musium puisi sendiri.
Instagram: @alfi.bs No WhatsApp: 0813-7796-3753 E-mail: Allfiansyahyp@gmail.com
