Seni & Budaya

Anananguai, Corak Budaya Sastra Tutur Yang Bernilai Sejarah

ist

KETUK statis gendang melayu yang bertalu seirama detak jantung, beriringan dengan gaung  gong mini yang penuh sejarah, dipukul pelan tegas berirama, seolah merangkum hasrat untuk terpaku membisu, mengiring kata kata yang terlontar dari bibir sang tuan  yang berisikan nasihat, petuah, serta pelajaran baik lainnya dalam menjalani kehidupan. Begitulah sekiranya gambaran singkat penampilan dari Ananunguai, yaitu salah satu kesenian lokal sastra tutur yang dimiliki Muara Enim.

Pada penampilan mereka kali ini, berdurasi sekitar sepuluh menit, dengan tata cahaya yang minim dengan hanya menggunakan bara api kecil dihadapan, para penonton yang hadir pada Pagelaran Seni dan Budaya di Plumeria Ecopark, dibuat hening dan terbius mendengar lontaran rujukan naskah sejarah sastra tutur Marga Tambelang yang mengalun dinamis.

Sastra tutur yang kerap dihadirkan pada masa dimana peradaban belum mengenal hal moderen seperti sekarang yang tujuannya untuk menyampaikan suatu nasihat, pedoman hidup serta tak luput menjadi bagian dari hiburan kepada masyarakat, kembali dihadirkan hampir secara utuh agar kembali mengingatkan betapa kayanya kebudayaan dan kesenian yang dimiliki.

“Aku bekendak nak pelintasan
Mintak ikan Ngan tebat Nye
Mintak sihe selibaw nihu
Nak mintak tebu njulok langet”
Itulah sepenggal bait yang di ucapkan dalam penampilan Anananguai pada penampilannya yang khas dengan menggunakan sarung yang digunakan menyerupai kerudung sebagai simbol dan bagian dari keunikan tradisi ini.

Piet, sang penutur di Anananguai mengatakan, dirinya hanya berusaha mempertahankan warisan leluhur yang saat ini sudah sangat jarang diperhatikan. Dengan bekal kemauan kuat, serta cerita cerita sejarah kebudayaan yang diketahuinya secara turun temurun, dan juga dukungan dari banyak pihak, diharapkan sejarah dan budaya vida terus bertahan dan dikenal

“Ini salah satu upaya kami mengembalikan ingatakn, menjaga, dan juga membagi kepada banyak pihak akan kaya dan berharganya sejarah budaya yang dimiliki. Terlepas dari minimnya fasilitas dan dukungan saat ini, konsistensi kami menjaga budaya adalah hal yang berharga, dan juga tanggung jawab yang kami anggap bisa ikut menyadarkan banyak pihak akan pentingnya sejarah budaya,” tutupnya.

Diharapakan juga, dengan adanya temuan temuan baru kebudayaan dan kesenian lokal saat ini, bisa mendapat perhatian yang besar dari pemerintah baik lokal maupun secara nasional. Pasalnya, saat ini kesenian kesenian daerah sudah mulai sedikit terlupakan. Mereka tergantikan dengan gempuran budaya luar secara masiv yang menjadikan manusoa muda seolah lupa akan jati diri dan identitas keaslian asal mereka

Penampilan mereka dan beberapa bentuk kesenian lainnya seperti gitar tunggal, tembanganbtarian serta lainnya pada malam budaya dan kesenian kemarin, bisa menjadi penanda bergulirnya penampilan secara langsung kesenian lokal yang saat ini menjadi perhatian banyak pihak, dan sempat terhalang fenomena dua tahunan ke belakang.

Selain itu, tempat yang represntatif untuk menjadi opsi melakukan pagelaran seni dan budaya yang disediakan di Plumeria Ecopark secara maksimal, diharapkan juga bisa menjadi pemicu bagi para budayawan dan seniman untuk tetap dan tumbuh mempertahankan dan menampilkan kesenian kesenian lokal lainnya sebagai bentuk daya tarik bagi khalayak ramai khususnya dari luar daerah Muara Enim.

Sementara itu, pemilik dari Plumeria Ecopark Dr Doli Sitompul mengatakan, pagelaran seni budaya yang diselenggarakan kali ini adalah bagian dari bentuk dukungan Plumeria Ecopark pada seni dan budaya yang ada di Muara Enim agar bisa mendapatkan tempat yang layak dan representatif dalam melaksanakan pagelaran, serta besarnya antusias akan keberadaan senindan budaya yang memang layak untuk dijadikan bagian dari misi di tempat yang dibangunnya di lahan seluas kurang lebih empat hektar ini.

“Tidak hanya seni dan budaya, kita berusaha untuk memberikan dan memfasilitasi komunitas, kelompok dan apapun itu sebagai upaya kita memberikan pelayanan dan memberikan kepuasan kepada pengunjung Plumeria Ecopark dan masyarakat muara enim pada khususnya. Dan tidak hanya itu saja, disini kita juga menawarkan wisata keluarga yang alami dan lengkap kepada pengunjung,” pungkasnya.[***]

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com