Pojok Fisip UIN Raden Fatah

Meng “Indonesiakan” Demokrasi

ist

SEBAGAIMANA yang kita ketahui demokrasi mempunyai makna yang sangat kompleks, Demokrasi bukan hanya sekedar dipahami sebagai hak pilih universal ataupun penyelenggraan regular multipartai. Kita harusnya menyadari bahwa pembangunan dan demokrasi harus sama-sama berjalan dan saling menguatkan, dan tugas kita adalah bagaimana mewujudkan hal itu dalam realitas.

Tantangan berikutnya adalah bagaimana masyarakat berperan penting dalam rangka menjadikan demokrasi sebagai suatu alat ideal untuk mencapai suatu kesejahteraan bersama. Dengan demikian perlu adanya penafsiran dan aplikasi ketika demokrasi masuk dalam kehidupan masyarakat. Karena kita banyak menemukan kerancuan yang disengaja ataupun tidak disengaja dalam memahami arti demokrasi yang didalamnya terdapat kepentingan-kepentingan “politis” bagi kepentingan individu ataupun golongan, sehingga makna dari demokrasi mengalami peredupsian dan ini pun secara otomatis akan berpengaruh terhadap aplikasinya di lapangan.

Oleh karena itu dalam hal ini dijelaskan perlu adanya epistemis community, yaitu dimana masyarakat harus benar benar memahami demokratisasi dalam rangka pencarian model alternative demokrasi Indonesia, selain itu juga masyarakat bisa mengawal dan mengamankan kecepatan dan arah demokrasi dan optimalisasinya, yang lebih penting lagi harus adanya usaha merumuskan model demokrasi yang kompatimbel dengan Indonesia, hal ini sangat diperlukakan dalam rangka menyelesaikan agenda demokrasi di Indonesia.

Demokratisasi di Indonesia masih banyak ditemukan kesenjangan maka dari itu harus ada model-model baru untuk menutupi hal tersebut yaitu : percepatan demokratisasi dan kesepakatan pada arah yang dituju dan model demokrasiSederhananya adalah bagaimana kita harus lebih mendalam dalam melihat dan memahami tantangan tersembunyi di balik ide dan pelembagaan demokrasi kemudian melibatkan model ini untuk mengungkapakan arti demokrasi untuk menentukan arah yang dituju.

Demokrasi sebagai suatu konsep yang telah masyhur menimbulkan tantangan tersendiri terlebih pada tingkatan gagasan, oelh karena itu kita tidak boleh lengah karena dibalik itu semua terdapat hegemoni, kebodohan kita dalam mengkritisi gagasan demokrasi itu akan mengarahkan bahkan akan dapat membawa kita atau menjebak kita dalam kontroversi. Kemudian itu akan mengarahkan kita pada ketidakjelasan keputusan. Dalam kemasyhuran konsep demokrasi dapat kita lihat terdapat banyak maslah yang mengiringinya dalam tataran praktis, hal ini cukup berbahaya, intinya kita bisa lihat untuk sekarang demokrasi adalah salah satu konsep yang terbaik diantara yang terburuk.selanjutnya dalam demokrasi terdapat banyak pertentangan makna sehingga menimbulkan banyak kerancuan, lebih-lebih dalam perjalanannya terdapat tumpang tindih terhadap ideology historis konteks.Lebih parah lagi dalam ruang lingkup demokrasi juga masih banyak terdapat perdebatan.

Ide demokrasi dalam pelaksanaannya tidak bisa merata, menyeluruh, dan sama di setiap negara. Ide demokrasi global tidak serta merta dapat langsung cocok dan pas ketika dimasukkan dalam suatu negara tertentu, karena tidak bisa kita nafikan pengaruh sosio kultural juga sangat berpengaruh, maka dari itu perlu adanya adaptasi demokrasi terhadap masing masing negara selain itu juga harus ada keterlibatan diskursif dalam mengamankan kecepatan dan arah demokrasi termasuk di Indonesia.

Demokrasi hanyalah salah satu diantara konsep yang dikembangkan di Indonesia ketika konsep demokrasi dinilai berhasil dalam beberapa negara tidak begitu halnya dengan apa yang dialami Indonesia, kenerhasilan negara lain tidak bisa diambil pelajarannya oleh Indonesia. Indonesia tidak bisa merefleksikan atau mengindigensouskan demokrasi, dengan kata lain Indonesia hanya menjiplak satu paket demokrasi yang telah ada di negara lain. Sehingga hal ini menjadikan banyak masalah dalam perjalanannya karena sebagai ide “paketan” demokrasi di Indonesia lebih banyak yang tidak sesuai daripada yang sesuai.

Seharusnya Indonesia harus memahami demokrasi bukanlah satu pake ide yang langsung bisa diterapkan, akan tetapi perlu adanya kajian-kajian penting di dalamnya dan disesuaikan dengan konteks ke-Indonesiaan (sosio masyarakat dan kebudaayaan). Sehingga pada nantinya ditemukan formula-formula yang pas dan cocok dalam penerapan demokrasi. Ide-ide brilian dari negara lain bisa kita jadikan inspirasi dan pelajaran akan tetapi realitas kehidupan di Indonesia harus kita jadikan basis utama sehingga demokrasi bisa bersenggama dengan budaya-budaya di Indonesia sehingga ide demokrasi bisa dilaksanakan secara sesuai dan kontektual.

Setalah kita lihat permasalahan proses demokrasi di Indonesia kita dapat memahami banyak terdapat maslah disana sini perlu adanya usaha-usaha yang serius dalam rangka menciptakan demokrasi yang kompatibel dengan Indonesia. Adapun hal-hal yang perlu kita lakukan adalah, pertama: harus memeriksa kelemahan dan kelebihan masing-masing model baik melalui pemeriksaan metodologis atau ideologis secara kritis. Kedua adalah landasan teoritis dan kerangka demokratisasi harus dijadikan sebagai bimbingan diskursif dalam merancang model penelitian yang lebih relevan. Ketiga : mengagendakan rumusan percepatan dan arah demokratisasi di Indonesia untuk sebagai proyek besar dan pendefenisisan ulang dan merevitalisasi demokrasi dan demokratisasi di Indonesia.[***]

 

Oleh Siti Anisyah, M.Si

Dosen Ilmu Politik Fisip UIN Raden Fatah

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com