Peristiwa

Bukti Nyata Krisis Iklim: Naiknya Suhu Bumi di Tempat Terdingin Dunia

Foto :Greenpeace Indonesia

 

Maret 2022 mencatat bagaimana ganasnya dampak Krisis Iklim bagi dunia. Gelombang panas terjadi di dua kutub bumi, wilayah Arktik dan Antartika.

 

STASIUN penelitian Concordia di Antartika mencatat kenaikan suhu hingga hampir 40°C  dibanding rata-rata suhu harian pada 18 Maret 2022. Dari -49°C  ke -11.5°C. Selama 6 hari, wilayah yang seharusnya jadi yang terdingin di dunia itu melewati suhu tertinggi di bulan Maret. Di waktu yang sama, suhu di Arktik meningkat sekitar 30°C dari suhu rata-rata di bulan Maret.

 

Dampaknya, tentu saja potensi kenaikan air laut akibat terlepasnya hamparan es yang terjadi dalam waktu lebih cepat dan lebih luas. Di awal pekan kenaikan suhu di Antartika, hamparan es seluas 1,200 km2 atau hampir dua kali luas DKI Jakarta telah terlepas.

 

Mengutip The Associated Presskejadian gelombang panas ini bukan hal biasa karena seharusnya kedua kutub berada di musim yang berlawanan dan tidak mencair bersamaan.

 

Kenaikan suhu bumi yang tidak berusaha dikendalikan lewat aksi-aksi nyata memicu cuaca ekstrem seperti ini, dan sangat mungkin dalam waktu singkat akan menjadi new normal bagi kedua kutub tersebut.

 

And it hits close to home.

 

Masih ingat dengan sebutan salju abadi di Puncak Jayawijaya, Papua? Well, dalam dekade ini Puncak Jayawijaya diprediksi akan kehilangan gelar tersebut. BMKG menyatakan bahwa salju di sana akan menghilang pada 2025, karena saat ini hanya tersisa 1% atau seluas 2 km salju saja.

 

Cepatnya laju es mencair di berbagai belahan bumi sebelumnya sudah diperingatkan para peneliti sejak Laporan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) tahun 2019 tentang dampak perubahan iklim terhadap kelautan dan kriosfer. Namun, sejak saat itu hingga kini, aktivitas manusia yang menyebabkan Krisis Iklim masih terus memberi dampak tanpa adanya intervensi secara massif pada sumber-sumbernya.

 

Dalam beberapa hari ke depan, para peneliti IPCC akan kembali meluncurkan laporan yang berfokus tentang mitigasi – soal bagaimana cara mengurangi pemanasan lebih lanjut. Masa depan akan sangat tergantung dari bagaimana para pemegang kebijakan dapat menggunakan ini sebagai pedoman membuat bumi yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

 

Sedihnya, semua kejadian di atas juga bertepatan dengan bulan aksi Climate Strike yang dilakukan secara global.

 

Tahun demi tahun berlalu sejak Greta Thunberg pertama kali melakukan mogok sekolah, hingga membentuk gerakan #FridayForFuture demi masa depan generasi muda yang lebih layak. Cita-cita itu belum tercapai. Masih perlu perubahan yang cepat dan besar-besaran untuk dapat memastikan kehidupan di masa depan.

 

Greta yang kini menjadi icon aktivisme generasi muda menginspirasi hingga ke Indonesia – mengajak mereka yang peduli akan lingkungan turun ke jalan lewat aksi Climate Strike. Berikut sejumlah pesan dari Climate Strike Global 2022 Jakarta.

 

 

Kami sebagai organisasi kampanye lingkungan akan terus mengambil peran untuk melawan dampak perubahan iklim dan kamu bisa menjadi bagian dari itu. Bergabung bersama Greenpeace untuk mengambil aksi wujudkan lingkungan yang lebih hijau dengan mendukung kampanye kami di sini. Banyak yang harus kita lakukan untuk melindungi Bumi rumah kita ini, dan Greenpeace sendiri tak akan bisa menjalankannya tanpa bantuan kamu.

 

Akhir kata, kami mengucapkan selamat menjalani ibadah di bulan Ramadhan bagi teman-teman umat muslim di seluruh Indonesia. Nantikan konten Ramadhan kami di berbagai kanal digital Greenpeace Indonesia.

 

Salam hijau damai,

Greenpeace Indonesia

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com