Perbankan & Keuangan

OJK Catat Pertumbuhan Kredit Lesu

Ada dua faktor yang menyebabkan kredit di awal tahun ini begitu lesu.

foto : istimewa

SUMSELTERKINI.ID, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada Januari 2018 sebesar 7,4 %, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,24 %. Menurut regulator, ada dua faktor yang menyebabkan kredit di awal tahun ini begitu lesu.

Kepala Departemen Stabilitas Sistem Keuangan OJK Rendra Idris mengakui pertumbuhan kredit pada awal tahun ini memang masih melambat. Perlambatan kredit terutama terjadi pada sektor pertambangan.

“Kredit pertambangan agak tertekan. Harga-harga komoditas pertambangan yang terkait pertambangan sangat drop. Kegiatan berkurang dan pembiayaan juga berkurang. Jadinya, kredit yang disalurkan juga berkurang,” kata Rendra di Jakarta, mengutip Warta Ekonomi.co.id, Kamis (1/3/2018).

Asal tahu saja, pada Januari 2018 pertumbuhan kredit sektor pertambangan drop hingga minus 21,84%. Belum membaiknya kredit di sektor tersebut disebabkan oleh adanya lag di tengah harga komoditas yang mulai membaik.

Rendra menyebutkan, selain kredit sektor pertambangan, faktor lain yang menyebabkan kredit menurun juga disebabkan oleh adanya tren pergeseran pembiayaan ke pasar modal. Hal ini sejalan dengan program infrastruktur pemerintah yang membutuhkan dana jangka panjang. Hingga Februari 2018, penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai Rp22 triliun.

“Tentu secara logis masuk ke pembiayaan pasar modal. Bagaimana pembiayaan jangka pendek (seperti bank) biayai yang jangka panjang? Mismatch jadinya. Market kita sudah sesuaikan kegiatan usaha dengan pola pembiayaan yang cocok,” cetusnya.

Meski demikian, Rendra menilai kondisi kredit perbankan masih sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan kegiatan sektoralnya. “Sepanjang pergerakan kredit sejalan dengan kegiatan sektoral itu it’s ok,” tutupnya.

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com