Pendidikan

Potret Pendidikan di Ketinggian 1.000 Mdpl

Foto : akam

Sumselterkini.co.id, Lahat – Berdirinya sebuah Sekolah PAUD di Dusun Selpa Desa Tunggul Buta, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat dengan ketinggian 1.000 Mdpl  yang baru berumur kurang lebih 8 tahun  adalah sebuah awal harapan yang besar bagi 45 Kepala Keluarga untuk generasi muda,  yang nantinya akan menjadikan dusun mereka sebuah desa yang berkembang.

Walaupun di balik bukit dan harus menempuh perjalanan yang terjal dan melelahkan, karena kondisi jalan yang tanah dan bergelombang, juga tetebingan perbukitan tak membuat Ratna [47] menyerah. Ia salah satu pengajar yang penuh ikhlas mengajar generasi muda di usia dini, Ratna juga mengajar di sana sudah memasuki usia  lima tahun, semenjak PAUD itu berdiri.

” Alhamdulillah sekarang sudah ada bangunan, meski dengan dinding seandanya dan berdiri di lahan SD 30 Negeri,  Kota Agung Kabupaten Lahat,” ungkapnya, minggu (24/2/2019).

Selain tebing, jalan tanah yang bergelombang, hujan salah satu alasan teman yang ikut membantunya di PAUD yang tidak bisa menemaninya beraktivitas. Sebab, selain licin dengan kemiringanya juga banyaknya lumpur di lubang jalan.

“Mereka kadang tak bisa pulang kalau saat mereka tiba di sekolah hujanpun datang, walau Desa Tunggul Bute dan Desa Padang Panjang Hulu dan Padang Hilir hanya memakan waktu tak lebih dari 45 menit perjalanan,” jelas Ratna yang sekarang juga menjabat sebagai Kadus Dusun setempat.

Sedangkan Sarjan (60) Salah satu pendiri Dusun Selpa menceritakan yang awalnya hanya dua rumah dan sekarang sudah 45 KK memang sebelumnya sudah berdiri SD satu atap dan sekarang sudah menjadi SDN 30 Negeri Kota Agung.

” Awalnya kami hanya petani di perbukitan, susahnya mengajak orang untuk menebang pohon kopi yang selama ini menjadi sumber kehidupan adalah salah satu awal kenapa SD dan PAUD baru di perdayankan layaknya sebuah tempat pendidikan,” katanya.

Dia menjelaskan pendidikan yang memang harus menjadi modal utama, agar generasi muda di tingkat dusun sekalipun bebas dari buta huruf baca dan tulis dari usia dini.

” Selama 4 tahun di ruangan salah satu rumah buk Ratna yang itupun sebagai ruangan tamunya, sekarang Sejak SD sudah menjadi Negeri hingga PAUD kamipun bisa menumpang berdiri walau hanya berdiding papan yang kusam,” Pertegas Pak Sarjan.

Walaupun Desa Tunggul adalah sebuah desa yang telah berdirinya PT, Supreme yang bergerak di Uap Panas Bumi yang sudah mengangkat sedikit perekonomian masyarakat, namun Dusun Selpa adalah dusun 4 Desa Tunggul Bute Sendiri belum merasakan bantuan untuk pendidikan sekolah SD dan PAUD di dusun.

” Kalau tambang memang sudah membantu namun hanya bidang sosial, seperti donor darah dan sunatan masal. kalau SD sendiri baru ada bantuan dari Salah Satu Wakil Rakyat DPRD Lahat, untuk PAUD lahan ini saja yang di pinjamkan untuk dibangun sudah kami syukuri,” ungkap Sarjan.

Sementara Rizki bocah (5) yang nampak senang saat tempat ia menimba ilmu akan di ambil gambar bersama dirinya ia nampak senang. Saat ditanyapun dia hanya menjawab dengan gayanya sendiri . ” Enak sekolah PAUD nanti pintar kata bapak, ” jawabnya lalu duduk dan bangga depan PAUD.[**]

 

Penulis : Akam

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com