Olahraga & Otomotif

“Gaji Masih Nyicil, Tapi Dapat Piala: Ketika Pemain Bola Tak Cuma Jago Ngegolin, Tapi Juga Ngehibur!”

pssi

SEPAK bola bukan cuma soal menang atau kalah, tapi juga soal siapa yang bajunya paling kotor habis main.” Nah, pepatah baru itu cocok banget buat menggambarkan semangat di balik PSSI Awards 2025. Acara yang akan digelar Sabtu, 30 Agustus 2025 di Hotel Kempinski, Jakarta bukan sekadar ajang glamour-glamouran kayak red carpet Oscar, tapi semacam malam penghargaan buat para pahlawan rumput hijau yang udah jungkir balik demi bola, keringat, dan kadang utang kontrakan.

Ini pertama kalinya PSSI bikin acara penghargaan resmi, mirip-mirip Ballon d’Or, tapi dengan aroma nasi padang dan jeritan suporter emak-emak komplek. Ketua Umum PSSI, Pak Erick Thohir, bilang ini momen buat ngasih apresiasi. Ya, betul juga sih. Soalnya selama ini, pemain bola kita udah banyak berkorban. Main di tengah hujan, ngedribel bola di lapangan yang lebih cocok buat tanam kangkung, belum lagi tekanan netizen yang kalau tim kalah langsung bilang, “Main bola apa main gobak sodor, Bang?”

Nah, di PSSI Awards 2025, bakal ada dua jenis penghargaan. Yang pertama namanya Prime Achievement, ini dipilih langsung sama orang-orang pinter di Technical Study Group alias tim teknis yang kerjanya nontonin pertandingan lebih rajin dari mantan yang stalking IG kita. Kedua, ada Performance Awards yang bisa dipilih langsung sama masyarakat lewat voting di awards.pssi.org dari tanggal 18-27 Agustus. Jadi, kamu bisa dukung jagoanmu, bukan cuma lewat doa tiap malam, tapi klik-klik juga bisa.

Kategori yang disiapin juga lengkap banget. Mulai dari pemain nasional terbaik, pemain muda harapan bangsa, sampai yang paling bikin netizen ribut Fan Favorite. Ini semacam kontes populer-populeran. Kalau di SMA dulu, ini kayak rebutan jadi ketua OSIS atau juara pensi.

Ada juga kategori yang agak unik dan patut diapresiasi Most Impactful Grassroots Development Program. Ini buat mereka yang kerja di akar rumput secara harfiah. Pelatih desa, akademi kampung, dan para relawan yang ngajarin anak-anak main bola sambil nyeker tapi tetap semangat. Karena sepak bola itu dimulai dari tanah, bukan dari langit.

Oh, dan jangan lupa Best Goal, Best Save, Best Assist. Buat yang sering teriak “Woi syuut!” dari tribun, nah ini saatnya ngasih tepuk tangan buat momen-momen magis yang bikin kita loncat dari kursi sambil nendang udara.

Sebetulnya, di balik semua ini, ada pesan moral yang dalem banget. Bahwa sepak bola Indonesia nggak bisa berdiri cuma dari bakat dan sepatu mahal. Tapi dari kerja keras, solidaritas, dan kadang… nasi bungkus yang dikasih Pak RT sebelum latihan.

Kayak kata pepatah “Jangan cuma kagum sama bintang di langit, tapi hargai juga lilin kecil yang menerangi jalan pulang”. Nah, pemain bola kita itu lilin-lilin kecil yang kadang bolanya nggak masuk, tapi semangatnya nggak pernah padam.

Jadi, yuk dukung mereka. Bukan cuma pas menang doang, tapi juga pas kalah, nyesek, atau pas disalahin wasit. Karena di lapangan, mereka bukan cuma atlet, tapi juga seniman, badut, pejuang, dan… kadang tukang endorse minuman isotonik.

Siapkan jempolmu, buka websitenya, dan pilih jagoanmu. Siapa tahu, setelah ini, kamu bisa bilang ke cucumu, “Lihat tuh yang menang penghargaan, dulu Bapak yang vote!”

PSSI Awards 2025,  saatnya pemain bola kita disorot bukan karena drama, tapi karena prestasi dan perjuangan. Jangan cuma jadi penonton, jadi bagian dari sejarah juga boleh, kok!.[***]

Terpopuler

To Top