Kebijakan

DKP Hidupkan Geliat Berkesenian di Masa Pandemi

PENGURUS Dewan Kesenian Palembang (DKP) berpacu menghidupkan geliat kesenian di masa pandemi.
Demikian, tema rapat kerja (Raker) DKP 2020 yang dilaksanakan di Guns Cafe kemarin.
Para pengurus, menurut Ketua DKP Iqbal Rudianto, memang dipacu untuk bisa menghidupkan geliat berksenian di masa pandemi. “Tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan serta menyiasati agar tak terdampak covid 19. Percuma juga kesenian menggeliat kalau terdampak covid,” ujarnya seusai raker.
Tema raker, lanjut Didit, didampingi Sekjen DKP M Qusoi, merupakan program jangka pendek, Terutama menyesuaikan dengan kondisi yang dialami para seniman. Namun, bukan tidak mungkin akan terus berlanjut hingga waktu tak ditentukan kalau pandemi belum berakhir.
Sementara itu, dalam raker yang dibuka Kepala Dinas Kebudayaan Palembang Hj Janariah SIP serta dihadiri Ketua Dewan Kesenian Sumatera Selatan (DKSS) M Syahril Erwin, juga direkomendasikan berbagai program utama. “Diantaranya, amanah Musda tahun lalu, antara lain tersusunnya Perda atau Perwali Kesenian, tersedianya Gedung Kesenian, serta lahirnya Institut Seni Budaya di Palembang,” tambah Ketua Panpel, Hasan.
Raker sendiri, dipimpin Muhamad Nasir, M Asri, dan Krismadi berjalan lancar. Masing-masing komite mengajukan usulan program. Termasuk tiga bidang yang ada, yakni Bidang Litbang, Humas dan Hukum.
Baik program jangkap pendek, menengah maupun jangka panjang, diharapkan bisa terealisasi meskipun di tengah deraan pandemi.
“Karenanya, harus bisa bersinergi dan berkolaborasi, serta memanfaatkan celah-celah yang ada, juga menemukan formula-formula baru. Sehingga, berkesenian tetap eksis, sekaligus terbebas dari covid 19.
Kepala Dinas Kebudayaan Palembang Hj Janariah mengungkapkan bahwa program yang tak boleh dilupakan adalah menyukseskan Palembang sebagai tuan rumah Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) pada tahun 2022. Tahun 2020, Siak yang jadi tuan rumah, tahun 2021 Bogor yang dapat giliran, dan Palembang dipercaya pada tahun 2022.
“Dinas Kebudayaan dan DKP merupakan leading sectornya. Karenanya, harus bergandengan tangan dan berkoordinasi, berkolaborasi dan bersinergi dengan semua pihak terkait.”(**sir)

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com