Agribisnis

Sumsel Targetkan Jadi Lumbung Daging

Foto : istimewa

SUMSEl menargetkan lima tahun ke depan jadi lumbung daging menyusul potensi lahan masih sangat memadai untuk beternak.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sumsel Herman Deru saat menghadiri ISIKHNAS (Integrated Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional) dan pelantikan petugas Paramedik Veteriner dan Inseminator Indonesia  (PARAVETINDO) di Hotel Swarna Dwipa, Palembang, kemarin.

Untuk mencapai tujuan itu, kata gubernuragar masyarakat luas dilibatkan minimal memberikan sumbang saran dan pemikiran yang hakikatnya satu, yakni pemenuhan kebutuhan akan perternakan.

“Targetnya kita lima tahun ke depan Sumsel harus menjadi lumbung daging, kita ini bersyukur kepada Allah semua potensi yang berkenaan untuk mengembangkan perternakan ini tumpah ruah di Sumsel. lahan ada, alam menunjang,  tinggal kemauan saja maka seluruh jajaran pemerintahan kabupaten/kota dan provinsi saya minta untuk lebih serius menanggapi perternakan ini,” ungkapnya.

Ia menambahkan, sektor peternakan akan dijadikan program unggulan di Sumsel, karena itu dia tidak ingin main-main dengan peternakan.

“Saya mohon, uangnya minta dengan saya. Nanti kita akan alokasikan dana untuk pengembangan ternak. Asal alokasinya jelas dan proforsional. Bupati/walikota segera ajukan programnya asal jelas, saya akan anggaran,” imbuhnya.

Terkait dengan potensi peternakan kerbau rawa, ia menegaskan dibangunnya pusat pengembangan kerbau rawa di rambutan Kabupaten Ogan Ilir akan menjadi pusat pengembangan teknologi budidaya dan pengolahan hasil, pusat pendidikan dan juga agrowisata diharapkan dapat memajukan pertumbuhan populasi kerbau di Sumsel.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Prov. Sumsel Ir, Taufik Gunawan, M.Si dalam Workshop ISIKHANAS (Integrated System Informasi Kesehatan Hewan Nasional) dan Pelantikan Petugas PARAVETINDO (Paramefik Veteriner dan Inseminator Indonesia) Sumsel diikuti OPD Pernakan di 17 Kab/kota.

“Upaya Sumsel menjadi lumbung ternak nasional dilakukan melalui program inseminasi buatan dimana di Sumsel, KabupatenOKU Timur menjadi daerah yang paling banyak melakukan inseminasi buatan yang ditandai dengan diterimanya Rekor Muri inseminasi terbanyak di Indonesia,” paparnya.

Dia menyebut sepanjang  2019, Sumsel sudah upaya peningkatan hasil ternak melalui Program Upaya Khusus (upsus) Sapi Wajib Bunting (Siwab) dengan target 35 ribu ekor tercapai 44 ribu apseptor. Sedangkan target sapi bunting dari  24.500 ekor, terialisasi 25 ribu ekor bunting dan target 19 ribu ekor kelahiran tercapai 19.46 ekor kelahiran sapi anakan.

Provinsi Sumsel memiliki 2 Plasma Nutfah Ternak yang telah ditetapkan oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan Menteri Nomor: 694/KPTS/PD.410/2/2013 mengenai kerbau rawa pampangan dan Surat Keputusan Menteri Nomor: 699/KPTS/PD.410/2/2013 tentang itik pegagan. (**)

Penulis : ril/mad
Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com