GERAKAN Sumsel Mandiri Pangan yang digagas oleh Gubernur Sumsel H. Herman Deru ternyata sudah sejak lama diterapkan oleh Juairah (43) salah saatu warga Kenten Laut. Juariah sosok yang gemar menanam berbagai tanaman dapur yang dapat dikonsumsi sendiri.
Juairah mengungkapkan, bahwa dirinya gemar bercocok tanam di lahan dekat rumahnya.
Berbagai tanaman yang dapat dikonsumsi yang ia tanami, seperti singkong, cabai, dan berbagai tanaman bumbu dapur lainnya.
“Selain di halaman rumah ini kami juga mempunyai lahan kebun pribadi meskipun kecil-kecilan tapi biasanya kami menanam di kebun, cabai, singkong, kangkung, dan buah mangga,” kata Juairiah, saat dibincangi dirumahnya, Minggu, (20/2).
Sebagai warga lama di Kenten Laut, Juairah mengungkapkan bercocok tanam bukan hal yang baru baginya, karena sedari dulu keluarganya gemar menanam.
“Kami disini juga tidak terkejut lagi jika ada Gerakan Sumsel Mandi Pangan. Karena memang dari dulu kami sekeluarga gemar menanam,” tambahnya.
Dia mengatakan, hasil tanamannya dikonsumsi sendiri dan terkadang dibagikan kepada tetangga dan keluarga dekat.
“Selain dikonsumsi sendiri, biasanya saya bagi ke tetangga dan keluarga,” tuturnya.
Menurutnya, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan yang digagas Gubernur Sumsel H Herman Deru sangat patut diterapkan dalam setiap keluarga. Karena dirinya sendiri sudah merasakan dampak baiknya dari menanam bahan pangan sendiri.
“Mandiri pangan ini memang sangat berdampak baik di kegiatan sehari-sehari rumah tangga, karena menanam sendiri kita j bisa berhemat untuk pengeluaran keseharian,” pungkasnya.
Seperti yang diketahui Gerakan Sumsel Mandiri Pangan terus digalakkan Pemerintah Provinsi, karena Pemprov Sumsel menargetkan seluruh desa dapat mengikuti Gerakan Sumsel Mandiri Pangan pada tahun 2025 mendatang.
Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Sumsel Ekowati Retnaningsih mengatakan pihaknya menargetkan setaip kecamatan punya satu desa mandiri pangan.
“Sehingga pada tahun 2025 nanti seluruh desa di Sumsel melakukan gerakan Sumsel Mandiri Pangan,” katanya.(***)
