BBM dan gas LPG masih menjadi persoalan serius di Kabupaten Muba. Oleh sebab itu, Pemkab Muba terus mendesak pihak Pertamina mencari regulasi dan solusi agar warga masyarakat di Muba tidak kesulitan lagi mendapatkan BBM dan gas LPG.
Dalam kesempatan mengikuti Rapat Koordinasi Pusat Daerah Tentang Perkembangan
Program Pertashop Kepada Gubernur, Bupati / Walikota Seluruh Indonesia Secara Virtual, Rabu (27/10/2021) di Kantor Perwakilan Mess Muba di Palembang, Plt Bupati Muba Beni Hernedi SIP akan mengajak Pertamina menyisir kawasan pedesaan untuk melakukan pemetaan lokasi pendirian pendirian Pertashop.
“Pertashop ini kan program kemitraan untuk menopang perekonomian warga pedesaan, disamping itu pula sebagai solusi mengatasi kesulitan warga pedesaan untuk memperoleh BBM dan gas LPG,” ungkap Beni Hernedi.
Lanjutnya, Pemkab Muba melalui DPMPTSP dan Dinas PMD akan mengajak pihak Pertamina melakukan pemetaan wilayah yang nantinya akan didirikan Pertashop sebagaimana arahan dari Menteri Dalam Negeri bersama Direktur Utama Pertamina.
“Nanti akan dilakukan pemetaan terlebih dahulu, dimana titik-titik lokasi pendirian Pertashop di Muba yang akan dikelola langsung oleh masyarakat melalui BumDes,” ujarnya.
Menteri Dalam Negeri, Prof Tito Karnavian PhD, mengatakan kerjasama PT Pertamina dengan Pemerintah yakni program Pertashop merupakan program yang sangat menarik.
“Ini nantinya akan memunculkan benefit untuk masyarakat serta membuka lapangan pekerjaan yang baru guna menopang perekonomian daerah serta nasional,” ungkapnya.
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati menyebutkan ada sebanyak 54 persen Kecamatan di Indonesia yang sudah memiliki penyalur resmi BBM.
“Sisanya diharapkan mempunyai penyalur resmi, kita harapkan Pertashop sebagai lembaga resmi penyalur ada di seluruh desa. Ini tidak hanya sekedar mengembangkan bisnis semata, masyarakat berhak mendapatkan jaminan suplay BBM yang baik,” tandasnya. [***]
