Tekno

Terkait Rencana Revitalisasi Instalasi Nuklir Milik BRIN, Ini Dilakukan IAEA

Brin/foto : brin

 

Sumselterkini.co.id, Tangerang Selatan – Tenaga ahli International Atomic Energy Agency (IAEA) berkunjung ke Direktorat Pengelolaan Fasilitas Ketenaganukliran (DPFK) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie Serpong, Tangerang Selatan pada 10 hingga 11 Oktober 2022.

Kunjungan merupakan bagian dari IAEA Peer Review Mission Research Reactors and Waste Management Facility terkait rencana revitalisasi instalasi nuklir milik BRIN.

Ketua tim review IAEA, Con Lyras menyampaikan tunjuan kegiatan ini adalah untuk mendukung program manajamen dan utilisasi reaktor riset serta evaluasi keselamatan tiga reaktor riset BRIN.

“Tujuan kami kesini ada misi khusus, yaitu untuk meninjau program dekomisioning. Selain itu juga untuk mendukung kajian manajemen dan fasilitas penyimpanan jangka panjang limbah radioaktif serta bahan bakar nuklir bekas. Kami akan memberikan laporan, beberapa rekomendasi dan saran serta dukungan untuk kedepannya,” ujar Lyras.

Dalam kesempatan ini Direktur DPFK – BRIN, R. Mohammad Subekti menyampaikan bahwa DPFK bertanggung jawab atas fasilitas ketenaganukliran yang ada di BRIN diantaranya tiga reaktor riset, instalasi limbah radioaktif, fasilitas produksi radiofarmaka serta laboratorium testing dan produksi bahan bakar untuk Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy.

“Ke depannya DPFK juga akan bertanggung jawab terhadap fasilitas baru di BRIN seperti akselerator, siklotron dan juga laboratorium nuklir lainnya,” jelasnya.

Subekti berharap kunjungan IAEA dapat memberikan pedoman terhadap rencana revitalisasi fasilitas nuklir yang dimiliki BRIN.

“Kami berharap bisa menggunakan dokumen review dari IAEA sebagai pedoman bagi kami untuk membuat dokumen nasional yang akan diajukan ke Badan Perancanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS, red.) sebagai institusi yang berwenang terhadap program perencanaan dan pembangunan nasional. Sehingga kita akan memiliki grand dokumen dari pemerintah untuk proyek revitalisasi fasilitas nuklir termasuk tiga reaktor riset BRIN,” ujar Subekti.

Menurut Subekti DPFK juga berencana mengintegrasikan setiap fasilitas nuklir. “Tidak hanya reaktor, tetapi juga pemantauan radioisotop ke lingkungan. Kita perlu memperbaharui sistem pemantauan radiasi di setiap area menjadi satu kesatuan sehingga kita bisa mempertahankannya dalam jangka panjang dengan lebih baik,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, selain mengunjungi fasilitas nuklir di KST B.J. Habibie Serpong, tim review IAEA juga akan mengunjungi Reaktor Riset Triga 2000 di Bandung dan Reaktor Riset Kartini di Yogyakarta.[***]

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com