Tekno

“Ngoding Bukan Cuma Buat Hacker! PBL Smart Sector Cetak Coder Santuy Siap Tempur di Era Digital”

ist

DI ERA digital begini, nganggur gara-gara gaptek itu mirip seperti ayam masuk kandang WiFi kekinian, tapi nggak nyambung. Untungnya, Kementerian Ketenagakerjaan peka dan nggak tinggal diam.

Lewat program PBL Smart Sector, Kemnaker menyulap pelatihan vokasi jadi ajang cetak talenta digital siap kerja, siap ngoding, siap nge-debug sambil ngopi, resmi dibuka Menaker Yassierli di BBPVP Serang, Banten.

Program ini bukan sekadar pelatihan biasa, tapi arena gladiator digital yang penuh semangat, semacam bootcamp tapi versi negara, lengkap dengan sertifikasi, pengalaman nyata, dan bumbu motivasi yang bisa bikin lulusan SMK senyum lagi pas buka akun LinkedIn.

Bayangin kamu seorang anak muda, baru lulus SMK, dompet tipis, sinyal kadang-kadang, masa depan buram seperti file corrupt. Lalu datanglah program PBL ini, bak sinar dari langit yang bilang, “Ayo, Nak. Mari kita pelajari Python, bukan ular.”

Di sini, pelatihan bukan cuma duduk nyatet teori sampai pegal, tapi diajak nyemplung langsung ke dunia nyata. Ada proyek-proyek kekinian, mulai dari bikin aplikasi manajemen warteg sampai sistem booking potong rambut otomatis buat Bang Kumis di ujung gang.

Pelatihan ini mirip nasi goreng tekno pedas, gurih, penuh kejutan, kalau biasanya pelatihan cuma teori-teori kayak “cara menyalakan komputer,” di PBL, peserta diajak langsung praktek bikin proyek bareng tim. Ibarat main Mobile Legends, ini bukan tutorial doang, tapi langsung rank bareng tim kerja, sambil belajar nahan emosi karena ada temen satu tim yang AFK. Tapi dari situlah justru mental digital ditempa. Dunia kerja kan memang begitu penuh tantangan, banyak bug, dan kadang server down di saat genting.

Dengan pendekatan project based learning, peserta nggak cuma ngelatih jari biar lincah ngetik kode, tapi juga otak biar paham problem solving dan kerja tim. Ini semacam gabungan antara akademi ninja teknologi dan reality show startup, siapa paling kreatif, dialah yang bertahan.

Buat kamu yang dulunya cuma tahu Excel buat main teka-teki silang, sekarang bisa belajar bikin dashboard interaktif dan aplikasi jualan kue lebaran digital, bahkan kata Menaker Yassierli, peserta bakal dapat sertifikat, pengalaman, dan perlindungan sosial kombo lengkap macam paket nasi uduk plus telur dadar dan sambel.

Jadi dev

Zaman sekarang, skill digital itu ibarat SIM buat nyetir di jalan tol masa depan. Tanpa itu, kita cuma bisa nonton dari pinggir, lihat mobil-mobil AI lewat dengan angkuh. Program PBL ini ngajarin kita buat nggak jadi penonton di era digital, tapi jadi pemain utama minimal, jadi dev yang bisa ngoding landing page pacar. Kata pepatah lama yang sudah dimodifikasi, “Siapa menguasai JavaScript, dia yang akan menguasai dunia.” Jadi, yuk bangun growth mindset, bukan cuma growth follower!

Bayangkan suatu hari nanti, lulusan PBL yang dulunya nggak tahu bedanya frontend dan belakang warung, sekarang bisa bikin aplikasi jualan cilok berbasis AI dengan sistem pembayaran QRIS. Dunia industri pun tersenyum lebar “Akhirnya ada juga yang ngerti kebutuhan kami tanpa harus training 3 bulan lagi.” Di sinilah indahnya sinergi pemerintah, industri, dan anak muda bersatu seperti Power Rangers versi coding warna-warni, tapi kompak lawan pengangguran.

Hidup di zaman sekarang tuh nggak cukup cuma bisa buka Facebook buat lihat status mantan, kita butuh keterampilan, terutama di bidang digital. Program PBL ini bukan cuma menjanjikan pekerjaan, tapi juga martabat. Karena, seperti kata pepatah Bugis modern, “Lebih baik gagal saat mencoba bikin aplikasi, daripada berhasil jadi komentator sinis di kolom YouTube.” Dunia kerja butuh pejuang digital, bukan cuma penonton.

Jadi, kalau kamu masih bingung hidup ini mau ke mana, ingatlah program PBL Smart Sector bukan sekadar pelatihan, tapi gerbang menuju dunia baru yang penuh peluang.

Di sini, kamu bisa belajar, tumbuh, dan siapa tahu… jadi CTO startup yang dulu kamu kira cuma bisa muncul di film. Dan ingat, masa depan bukan milik orang ganteng saja, tapi milik mereka yang siap belajar dan debug error hidup dengan tenang. Yuk, daftar dan jadi coder santuy yang siap kerja bukan cuma siap story!.[***]

Terpopuler

To Top