Politik

Hasil Quick Count Menangkan HD-MY, Dodi-Giri Tunggu Hasil Rekapitulasi KPU

Foto : Tim Dodi-Giri

SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Meski beberapa lembaga survei telah mengeluarkan hasil hitung cepat (Quick Count) memenangkan pasangan calon nomor urut 1, Herman Deru-Mawardi Yahya dengan selisih tipis.

Namun, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel nomor urut 4, Dodi Reza – Giri Ramanda menyatakan akan tetap menunggu rekapitulasi akhir penghitungan suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel.

Semua itu disampaikan paslon Dodi Reza – Giri Ramanda kepada sejumlah wartawan saat menggelar konferensi pers, di Posko Pemenangan Dodi-Giri, Kamis (28/6/2018).

“Secara garis besar kami melihat pelaksanaan pilkada 27 Juni kemarin berjalan aman, sejuk dan tidak ada hal berarti. Namun tetap masih ada proses yang harus dibenahi dan dikoreksi bersama,” kata Dodi.

“Beberapa lembaga survei juga sudah melakukan quick count, dan memang hasilnya berbeda-beda. Perbedaan ini bisa saja terjadi karena perbedaan metodologi, sampel juga validitasnya, karena ada beberapa hitung cepat yang memenangkan Paslon Nomor 4, ada juga yang memenangkan paslon nomor urut lain,” paparnya.

Menurut Dodi, pihaknya tidak akan menjadikan hasil hitung cepat sebagai acuan untuk bahan klaim kemenangan. Pihaknya tetap akan menunggu keputusan KPU yang mengeluarkan hasil perhitungan suara secara resmi.

“Kami berdua berkomitmen dengan seluruh tim untuk tetap berpegang pada keputusan KPU Sumsel. Tidak ada yang sejatinya saling mengklaim kemenangan sampai hari H penghitungan KPU berlangsung,” tegasnya.

Dirinya juga berharap Pilkada Sumsel akan menghasilkan output yang dapat dipertanggungjawabkan secara legalitas menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Kami juga mengimbau seluruh saksi dan tim di lapangan untuk mengawal suara dan hasil di TPS masing-masing, baik itu C1 sampai dengan rekap akhir. Kami juga meminta seluruh tim untuk tidak terprovokasi, jangan sampai ada yang mengganggu perolehan suara paslon Dodi – Giri di tiap TPS,” ujarnya.

Bukan hanya Dodi Reza, hal senada juga disampaikan calon Wakil Gubernur Sumsel Giri Ramanda yang menyatakan bahwa hasil quick count belum dapat dijadikan acuan kemenangan. “Hasil dari hitung cepat beberapa lembaga survei memang hanya selisih tipis, artinya masih masuk di margin error. Jadi kami akan tetap menunggu hasil rekapitulasi KPU Sumsel,” kata Giri.

Ditambahkan Giri, tim sudah mengumpulkan sekitar 75 persen suara dari tiap TPS. Namun, pihaknya belum bisa mengumumkan hasil dari pengumpulan data tersebut.

“Dari 75 persen suara yang kami kumpulkan berdasarkan C1 hasilnya tidak sesuai dengan hasil hitung cepat dari beberapa lembaga survei. Hasil analisa tim, pasangan kami unggul di 11 daerah,” pungkasnya.

Calon Gubernur (Cagub) Sumsel nomor urut 4, Dodi Reza Alex, tetap optimis bisa unggul dalam Pilgub Sumsel 2018. Untuk itu dia minta seluruh saksi pasangan Dodi-Giri mengawal perolehan suara pasangan calon (paslon) nomor urut 4 hingga ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel.

“Kami mengimbau seluruh saksi Dodi-Giri untuk mengawal suara dan C1 sampai rekapitulasi akhir,” kata Dodi Reza Alex didampingi Giri Ramanda N Kiemas saat menggelar konferensi pers di Posko Pemenangan Jalan Hang Jebat, Palembang, (Kamis (28/6/2018).

Dodi juga mengingatkan seluruh saksi Dodi-Giri untuk waspada, jangan sampai ada hal-hal yang mengganggu perolehan suara Dodi-Giri.

“Kita jaga, kawal. Harus sesuai peraturan mulai dari awal sampai penetapan gubernur oleh KPU. Kita berharap hasil pilkada ini mempunyai legitimasi, bisa membawa Sumsel ke depan lebih baik lagi. Insha Allah Dodi – Giri siap mengikuti sesuai proses,” kata Dodi.

Secara umum, Dodi menilai pelaksanaan Pilgub Sumsel sudah berjalan aman dan damai, namun dalam prosesnya masih ada yang harus dibenahi.
“Kita inventarisir permasalahan di beberapa TPS. Saksi kita liat apa permasalahan di TPS. Kita minta Bawaslu untuk menindaklanjuti terkait ada pelanggaran pilgub. Terutama masifnya money politic di H-7 hingga H-3 sebelum pencoblosan,” imbuh Giri.

Terkait hasil hitung cepat (quick count) beberapa lembaga survei, Dodi menegaskan, timnya tetap berpegang pada keputusan KPU yang nanti dikeluarkan secara resmi. Sebab, quick count ada juga yang tidak valid. Contohnya di DKI dan Jabar yang hasilnya salah.

“Kami memastikan suara yang kami dapatkan adalah suara sah masyarakat Sumsel yang mencoblos nomor 4. Kami berharap proses pilkada ini dari awal hingga akhir, sesuai perundang-undangan. Kita jaga suara kita. Kami tetap optimis Dodi dan Giri menang,” kata Dodi.

Mengenai hasil quick count, Giri menambahkan, di beberapa quick count,paslon nomor 4 dinyatakan kalah dengan selisih 1 sampai 4 persen.

Sementara dalam hitung cepat selalu ada margin of error yang mempengaruhi hasil akhir dalam real count, apalagi dengan selisih yang sangat tipis. Karena itu Giri menegaskan pihaknya tidak menjadikan hasil hitung cepat sebagai patokan.

“Kita minta saksi kumpulkan C1 Sumsel, karena hasilnya tidak sesuai dengan quick count dari lembaga survei. Analisa sementara kita menang di 11 kabupaten/kota,” katanya. (one)

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com