Ironi…
Saat matahari masih terbit dari timur, namun manusia disfungsi semakin menjamur.
Saat dunia masih memperlihatkan rotasi, namun nalar dan nurani sudah mati.
Saat semua ksatria sedang mempersiapkan perang, pemalas masih saja bangun siang.
Ironi…
Saat diskusi sudah hampir hilang, sindrom game online semakin terang benderang.
Saat buku-buku ilmiyah dibandrol mahal, budaya kopi paste semakin dibeli jual.
Saat para guru mulai mati satu per satu, Murid-murid pecundang semakin bersatu.
Ironi…
Hal sepele dianggap penuh arti, makna kitab suci dianggap basa-basi.
Amandemen manusia dianggap sempurna, kode ketuhanan dicela hina.
Konflik teranggap bisnis, kemanusiaan semakin miris.
Ironi…
Kopi dan rokok menjadi fitnah atas redaksi diskusi, padahal ghibah kanan kiri.
Warung-warung menanggung dosa, sebab tabiat customer semakin tidak manusia.
Kantong pejabat jadi makanan, saat membeli beras dianggap pemborosan.
Pendidikan semakin jalang, saat diobral di lokal pelacuran.
Kemanusiaan hanya sebatas formalitas ketuhanan
–Afif Musthofa Kawwami-
Dosen Ilmu Politik UIN Raden Fatah