PEGAWAI-pegawai negeri yang biasanya duduk manis ngurus dokumen dan ngisi absen elektronik, mendadak berubah jadi striker, winger, sampai tukang sliding tackle. Bukan karena salah masuk dunia paralel, tapi karena turnamen sepak bola antar-OPD yang bikin suasana kantor jadi mirip ruang ganti Persib, klimaksnya? soal bonus!. Bukan bonus THR atau kenaikan pangkat atau gaji -13, tapi bonus cetak gol yang dibagikan langsung Wakil Gubernur Sumsel, H. Cik Ujang, dengan wajah penuh senyum dan amplop yang menggoda iman pegawai.
Acara itu sangat penting bagi ASN bawahan, ini beneran bonus buat cetak gol beneran di Piala Gubernur antar OPD. Cik Ujang tampil segar dengan senyum khasnya, menyapa para pemain bola dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dari tampangnya sih udah kayak pemain Timnas, walau kerjaannya sehari-hari nginput data dan nyusun SPT tahunan.
“Selamat ya buat yang cetak gol,” kata CU sambil menyerahkan amplop bonus. “Ini bukti cinta gubernur kita, cinta yang bukan sekadar janji manis pas kampanye, tapi cinta yang beneran dikasih bentuk duit tunai”.
Bonusnya lumayan untuk beli susu anak di rumah sebesar Rp500 ribu per gol, pemirsah!. Itu artinya kalau ada pegawai bikin hattrick, dia bisa pulang bawa Rp1,5 juta sangat lumayan lagi, cukup buat beli sepatu bola baru, [ralat, gak jadi beli susu anak, he,,he], bayar angsuran motor, atau traktir anak istri makan di rumah makan padang yang sambalnya lebih banyak dari nasinya.
Dari laporan Kadispora, Pak Rudi Irawan, ada 97 gol tercipta dari 57 pemain, artinya rata-rata tiap pemain nyetak… ya pokoknya banyaklah, sampai panitia harus nyiapin duit bonus kayak mau bagi THR.
Kalau dipikir-pikir, ini turnamen paling menguntungkan setelah pilkades dan lomba gebuk bantal. Cetak satu gol, dapet bonus. Gagal nyetak, ya minimal dapet nasi kotak dan minum teh botol. Hidup kadang sesederhana itu.
Tapi yang bikin hati nyesek sekaligus haru adalah pernyataan CU selanjutnya, dengan gaya sok humble tapi penuh makna, beliau bilang
“Jaga performa, siapa tahu bisa masuk Sumsel United”. wow….!!
Lah!, ia lah!. Bayangkan, Pak Darto dari Dinas Peternakan yang tiap hari biasa ngurus kambing, sekarang ditawarin jadi striker!
atau misalnya ibu-ibu dari Dinas Kesehatan, yang biasanya nulis laporan imunisasi, disuruh jadi penjaga gawang.
Ini bukan sekadar turnamen antar-OPD, ini audisi The Dream Team, yang bisa golin, bukan cuma dapet duit, tapi juga kesempatan berkarier sebagai pemain bola, dulu pegawai, besok jadi striker. Hari ini nginput data, minggu depan nyetak gol lawan Persib.
Kalau bisa begini, saya usul sekalian aja bikin Liga OPD Nasional, ada transfer antar dinas, kayak Dinas Perhubungan ngerekrut gelandang dari Dinas PU, Dinas Pariwisata narik bek kiri dari Dinas Kehutanan, dan Kepala Bappeda jadi manajer tim, lengkap dengan headset dan ekspresi sok serius di pinggir lapangan.
Wasitnya? Ya jelas dari Inspektorat, biar kalau ada pelanggaran, bisa langsung dibikin BAP.
Ini adalah bentuk pengelolaan ASN dengan semangat baru berkeringat demi negara, bukan cuma berkeringat mikirin SAKIP dan laporan SPBE, tapi juga berkeringat ngejar bola demi bonus dan karier baru. Kata orang bijak (yang entah siapa) “Bukan jumlah gol yang menentukan hidupmu, tapi seberapa keras kau berlari walau tahu bosmu nonton dari tribun”
Jika seorang pegawai OPD bisa menendang bola ke gawang lawan dan pulang bawa duit, maka kita pun bisa menendang rasa malas dan mencetak gol-gol kehidupan.
Tetap semangat! siapa tahu minggu depan kamu dipanggil main di Sumsel United, atau minimal, dipanggil masuk grup WhatsApp baru berisi pemain OPD yang udah punya jersey sendiri.
Jadi kalau ada yang bilang ASN itu cuma bisa duduk manis sambil nunggu jam pulang, itu jelas belum lihat mereka main bola. Ternyata pegawai dinas bisa juga berlari lincah, oper-operan cantik, bahkan gol salto kalau perlu asal ada bonusnya. Ini membuktikan satu hal penting dalam hidup semangat kerja bisa naik dua level kalau disulut uang tunai dan sorak-sorai.
Dari sini kita bisa ambil hikmah, mungkin untuk mempercepat birokrasi, kita nggak butuh pelatihan motivasi atau workshop 3 hari di hotel berbintang.
Cukup adakan turnamen bola antar-dinas, dan kasih bonus tiap kali ada yang nyetak gol… atau nyetak laporan tepat waktu. Dijamin, minggu depan SPJ-SPJ nyampe lebih cepat dari bola corner.
Lagian, seperti kata pepatah modern “Lebih baik keringatan di lapangan bola daripada keringetan ngadepin inspektorat”
Kepada para pencetak gol dan para pencetak harapan tetaplah jaga performa, jaga lutut, dan jaga amplop. Jangan sampe lupa, bonus itu rejeki, tapi persahabatan di lapangan adalah kenangan. Siapa tahu, hari ini cetak gol di turnamen OPD, besok dapet panggilan main di Sumsel United, lusa ikut tarkam keliling dusun, hidup ini memang penuh kejutan.
Jadi tetap semangat, wahai pegawai negeri tersayang. Jangan cuma bisa golin bola, golin juga senyum di hati rakyat. Dan kalau gagal nyetak gol, ya minimal… jangan gagal move on dari mantan striker Dinas Perikanan.
Yang penting jaga stamina, jaga semangat, dan jangan lupa… kalau golin lagi, langsung catat nomor rekening, siapa tahu bonus ronde kedua datang barengan sama gaji ke-14.[***]