Pemprov Sumsel

Kabupaten/Kota Harus Miliki Produk Lokal Unggulan

 

SEKRETARIS Daerah Provinsi Sumsel SA Supriono harapkan tim peneliti Komoditas, Produk dan Jenis Usaha

(KPJU) dan pemangku kepentingan dapat memberikan arahan kepada 17 Kabupaten/Kota di Sumsel untuk dapat menghasilkan satu produk yang dapat diunggulkan  dari daerah masing-masing.

Hal tersebut diungkapkannya saat membuka Focus Group Disscussion (FGD) ke III terkait Penentuan Komoditas, Produk dan Jenis Usaha (KPJU) Unggulan Provinsi Sumatera Selatan yang diselenggarakan Universitas Sriwijaya (UNSRI) bersama Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Selatan, Senin (6/12).

“Kita semua berharap melalui FGD dan penelitian sebelumnya semua pemangku krbijakan dalam hal ini bisa mengarahkan 17 Kabupaten dan Kota di Sumsel menghasilkan produknya dari setiap daerah atau mungkin juga cari sampai desa,” tuturnya

Menurut Supriono, Sumsel memiliki potensi pengembangan ekonomi melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dimana hal itu dibuktikan dengan banyaknya usaha-usaha masyarakat yang tumbuh di berbagai daerah.

“Sebagaimana yang kita ketahui saat ini di Sumsel banyak sekali UMKM ada 163.291 UMKM dan memiliki potensi dalam pengembangan ekonomi. Dsri berbagai kuliner, kerajinan, jasa, dan banyak lagi usaha kecil lainnya,” ungkapnya.

Selain itu, Supriono menilai FGD tersebut dan penelitian yang dilakukan oleh tim KPJU sangat berpengaruh untuk menjadi acuan dalam mengetahui jenis usaha dan komoditas unggulan yang untuk nantinya dikembangkan di Sumsel.

“Untuk itu FGD ini sangat penting dalam rangkaian penelitian yang dilakukan tim KPJU Unggulan di Provinsi Sumsel menjadi acuan kita untuk dapat mengambil jenis usaha atau komiditas unggulan yang bisa bertumbuh dan berkembang di Sumsel,” ujarnya.

Diujung sambutannya Supriono meminta FGD dan Penelitian tidak hanya menggunakan  produk unggulan. Dirinya meminta  agar pemangku kebijakan dapat mengedukasi   bagaimana mencintai dan menghargai produk sendiri.

“Melalui FGD dan Pnelitian ini saya berharap bahwa ini tidak hanya menambahkan unggulan tapi pemangku kebijakan dapat memberi tahu cara bagaimana mencintai produk  yang kita buat sendiri,” pungkasnya.

Sementara itu Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel, Harry Widodo mengatakan pihaknya bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNSRI telah melakukan penelitian selama 4 bulan.

Dimana penelitian tersebut dilakukan di 17 Kabupaten dan Kota di Sumsel bahkan hingga sampai ke Desa. Guna menetapkan produk unggulan yang nantinya akan ditetapkan.

“Kami bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UNSRI bersama telah mrlakukan penelitian kurang lebih selama 4 bulan, di 17 Kabupaten/Kota di Sumsel bahkan sampai tingkat desa demi mengetahui produk unggulan yang akan kami tetapkan nantinya,” jelas Harry.

Dalam FGD tersebut nantinya pihaknya akan memaparkan hasil penelitian dengan 5 Produk Komoditas Unggulan di berbagai Daerah di Sumsel. Dan dirinya berharap pasar menjadi salah satu penampung bagi produksi masyarakat.

“Lima  produk komoditas unggulan yang akan kami tetapkan dari hasil penelitian. Kami berharap nantinya pasar menjadi penampung bagi produksi dari masyarakat,” ujarnya. **

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com