MENGANTISIPASI lonjakan harga minyak goreng, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan 25.200 liter minyak goreng untuk operasi pasar jelang Natal dan Tahun Baru.
“Operasi pasar itu akan kami lakukan di beberapa titik, terutama di pasar-pasar tradisional,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel, Supriono, usai high level meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumsel, kemaren.
Menurutnya, pemprov melalui Dinas Perdagangan bakal bekerja sama dengan perusahaan untuk memasok minyak goreng dengan harga di bawah rata-rata pasar.
Pihaknya pun mengupayakan pengamanan oleh Satuan Tugas Pangan Polda Sumsel, sehingga jangan sampai ada yang melakukan aksi ambil untung dengan menimbun stok.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Sumatra Selatan, Ahmad Rizali, menambahkan, operasi pasar tersebut bakal digelar di sembilan titik mulai Selasa (21/12/2021).
Rizali memaparkan, harga minyak goreng yang bakal dilepas ke masyarakat itu dibanderol Rp14.000 per liter.
“Setiap titik akan kami siapkan 3.000 liter minyak goreng. Harganya lebih murah, selisih Rp5.000 per liter dibanding harga pasaran,” katanya.
Diterangkan bahwa, kenaikan harga minyak goreng tidak terlepas dari tingginya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO), yang meningkat hingga 30%.
Harga minyak goreng sawit meningkat 60 persen jika dibandingkan tahun lalu. Rinciannya, harga minyak goreng kemasan naik dari semula Rp12.000 per liter menjadi Rp19.000 per liter. Sementara untuk harga minyak goreng curah, melonjak dari Rp11.000 per liter menjadi Rp17.000 per liter.
“Tentunya kami juga berharap harga CPO bisa turun sehingga harga minyak goreng baik curah dan kemasan juga bisa turun,” katanya.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Hari Widodo mengatakan, operasi pasar merupakan salah satu strategi yang bisa diterapkan pemerintah daerah jika harga bahan pokok melonjak.
Menurut Hari, setiap komoditas, termasuk minyak goreng, memiliki andil terhadap pembentukan inflasi namun besarannya berbeda-beda.
“Ada yang kenaikannya sedikit saja tetapi berdampak besar terhadap inflasi, contohnya beras,” katanya.
Dia memaparkan, pihaknya masih meninjau andil harga minyak goreng untuk laju inflasi Sumsel.
“Mudah-mudahan dengan adanya kebijakan baru bolehnya peredaran minyak goreng curah dan operasi pasar bisa menekan harga minyak goreng,” demikian Hari.InfoPublik (***)