Inspirasi

Pendamik membuat Ari Wijaya putar otak

LAKI – LAKI ini berusia 37 tahun ini adalah sosok suami dan seorang ayah yang luar biasa bagi istri dan ketiga anaknya. Kehidupan yang sederhana dan sangat bersahaja sehingga membuat para tetangganya mudah akrab karena kehadirannya selalu yang ditunggu sesama warga yang ada diperumahan ini. Didalam rumah yang sangat sederhana dengan tipe 36 inilah yang berada di jalan irigasi sematang borang perumahan griya asri sukamulya dia keluarganya tinggal dengan dominasi warna biru dengan corak polos dan dibeberapa tempat terdapat bekat akibat rembasan air hujan dari luar apabila hujan datang dan itu sudah menjadi lumrah diperumahan ini.

Kondisi saat ini memang membuat semua orang mulai memutar otak untuk tetap bertahan hidup dan memenuhi segala kebutuhan dan semua lini kehidupan itu terkena dampak dari covid 19, mulai dari pegawai negeri, pegawai swasta hingga industri rumah tangga. Tatanan sosial berubah 380 derajat

Ini yang membuat banyak orang mulai memutar otak untuk tetap bertahan dengan kondisi yang seperti ini. Ari wijaya adalah seorang buruh harian lepas disebuah percetakan yang ada dikota Palembang dengan adanya Pendemik covid 19 ini terasa sekali dampaknya untuk perekonomian keluarganya, pengaruh itu ia baru sadari ketika isterinya lebih banyak dirumah dan tempat ia bekerja pun menerapkan jam kerja hanya tiga hari dalam seminggu itu terasa sangat berat ditambah penghasilannya pun tidak seperti biasanya karena hanya dibayar setenggah dari pendapatannya setiap bulannya

Menginggat anak – anaknya yang masih kecil dan kebutuhan mereka tidak bisa ditunda itu yang membuatnya memutar otak bagai mana dengan penghasilan yang tidak sama seperti biasanya sebelum terjadi Pendemik Covid 19 itu serta sang isteri pun masih bekerja, dulunya tidak akan berfikir untuk membuka usaha atau mencari pendapatan sampingan karena dirasa masih cukup dari penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari. Kini dia pun mulai sadar betapa pentingnya untuk bisa mencari penghasilan lain selain penghasilan dari tempat bekerjanya, dengan kesadaran itu dia mencoba untuk berjualan bidara arab untuk mendapatkan penghasilan sampingan karena dengan berjualan bidara arab yang tidak membutuhkan modal hanya menjual saja sudah dapat untung dengan cara itu pun yaang membuatnya memberanikan diri mengambil kesempatan itu.

“ Ya gimana lagi kalau hanya mengharapkan dari pendapatan dari bekerja aku rasa kurang untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari “ tuturnya.

Itu baru dia jalankan bebrrapa bulan ini dan sangat dirasakan sekali bahwa pendapatan dari berjualan bidara arab itu untungnya cukup untuk kebutuhan jajan anak – anaknya. “ Kalau tau berjualan bidara arab ini sangat prorpek dari dulu pasti aku mau berjualan “ imbuhnya.

Memang saat ini dengan adanya Pendemik Covid 19 ini orang sangat sadar betapa pentingnya menjaga kesehata, disadari kasiat dari bidara arab itu sangat luar biasa selain bisa untuk menjadi obat bisa juga untuk mencegah penuaan.

Ari Wijaya tidak merasakan beban saat memasarkan produk bidara arabnya karena prinsipnya adalah itu usahanya sendiri tanpa ada target dari perusahaan hanya kita sendiri saja yang memiliki target, “ kalau mau mendapatkan penghasilan yang lebih ya kita sendiri yang harus bekerja lebih kerasa untuk menjual prodak kita “. Pungkasnya.

Selain menjajankan bidara arab Ari Wijaya juga memasarkan produk salay pisang yang ia ambil dari tetangganya dengan cara mengambil barang terlebih dahulu dan sistem pembayarannya berapa yang laku dan itu yang harus dibayar. Dengan berdagang kecil – kecilan seperti ini Alhamdulillah sedikit membantu keuangan keluarga karena ada penghasilan lain diluar dari pendapatan dari bekerja. [***]

Penulis: Budi

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com