Infrastruktur & Transportasi

Pemerintah Bangun Rumah Berkualitas, Untuk Warga Terdampak Bendungan Kuningan

SAYA senang sekali bisa tinggal di rumah khusus yang dibangun Kementerian PUPR ini. Kualitasnya sangat baik, kokoh dan fasilitas pendukungnya lengkap.”

Ungkapan itu disampaikan Yani, salah satu warga yang semula tinggal di Desa Kawungsari. Saat ini desa tersebut telah hilang dari peta, karena terdampak pembangunan Bendungan Kuningan. “Saya sangat bersyukur bisa dipindahkan ke lokasi ini karena kini kami bisa tinggal di hunian yang layak,” tambah Yani yang juga mengaku senang bisa mendapatkan bantuan rumah khusus (Rusus) yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ((PUPR).

Sebagaimana disampaikan Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan kualitas Rusus warga terdampak Bendungan Kuningan, layak huni. “Setelah dilakukan peresmian Bendungan Kuningan maka rumah khusus ini dapat langsung dihuni oleh masyarakat,” jelas Dirjen Khalawi AH melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi InfoPublik.id, Kamis (2/9/2021).

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo telah meresmikan Bendungan Kuningan, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa, 31 Agustus 2021. Bendungan yang telah dibangun selama tujuh tahun dengan biaya Rp513 miliar tersebut dinyatakan siap untuk digunakan.

Data Kementerian PUPR menyebutkan, Bendungan Kuningan memiliki kapasitas daya tampung sebesar 25,9 juta meter kubik. Bendungan ini berfungsi menyuplai air secara berkelanjutan bagi 3 ribu hektar sawah masyarakat yang ada di sekitar bendungan, mulai dari Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon, hingga Kabupaten Brebes.

Selain itu, Bendungan Kuningan juga diharapkan akan memberikan manfaat lain bagi masyarakat sekitar, mulai dari ketahanan air, pengendalian banjir, penyediaan air baku 0,30 meter kubik per detik, hingga menghasilkan listrik sebesar 0,5 megawatt.

Presiden Jokowi pun meminta agar bendungan tersebut disambungkan dengan penataan jaringan irigasi agar kehadiran Bendungan Kuningan dapat memberikan manfaat nyata bagi penyediaan air irigasi untuk para petani.

“Saya berharap bendungan ini juga bisa memberikan nilai tambah bagi daerah bukan saja meningkatkan produktivitas pertanian tapi juga memudahkan penyediaan air bersih yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat,” ucap Presiden.

Kolaborasi penyediaan Rusus

Melengkapi pembangunan Bendungan Kuningan, Kementerian PUPR juga menangani relokasi warga terdampak. Yakni, dengan menyediakan 444 unit rumah khusus bagi warga terdampak pembangunan.

Menurut Dirjen Perumahan Khalawi AH, pihaknya telah menyelesaikan pembangunan Rusus yang dibangun di atas lahan seluas 9,8 hektar dengan tipe 28 kopel serta dilengkapi prasarana penunjang dan fasilitas umum.

Khalawi menerangkan, rumah khusus tersebut diperuntukkan untuk warga Desa kawungsari sebanyak 361 dan 83 dari Desa Randusari yang terdampak pembangunan Bendungan Kuningan. Pembangunan Rusus tersebut berjarak 4 KM dari Bendungan Kuningan tepatnya di Desa Sukarapih, Kecamatan Cibereum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Saat ini kondisi Rusus seluruhnya sudah selesai dibangun dan dihuni oleh masyarakat terdampak pembangunan Bendungan Kuningan. Dirjen Perumahan beserta perwakilan pemerintah daerah setempat pun melakukan kunjungan lapangan guna memastikan seluruh rumah yang dibangun layak huni dan memiliki fasilitas pendukung yang memadai sehingga masyarakat bisa nyaman tinggal di tempat yang baru.

“Kami harap masyarakat yang direlokasi bisa tinggal di sini dengan nyaman. Pembangunan Rusus ini merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah untuk menyediakan hunian layak bagi masyarakat sekaligus mensukseskan Program Sejuta Rumah,” terang Khalawi AH yang didampingi Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Yusniewati, Kepala Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat, Dito Ferakhim, Pejabat Pembuat Komitmen Rumah Susun dan Rumah Khusus Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Jawa Barat, Rifi Firdaus.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, pembangunan Rusus dilaksanakan sebanyak 444 unit yang terdiri dari 419 unit rumah yang dibangun dengan Multi Years Contract (MYC) pada tahun 2020-2021 dan 25 unit dibangun pada tahun 2019. Luas lahan untuk pembangunan Rusus tersebut seluas 9,8 hektar dengan tipe hunian 28 kopel dan dilengkapi dengan prasarana penunjang dan fasilitas umum. Setiap unit Rusus terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang keluarga dan satu kamar mandi.

Dalam proses pembangunan Rumah Khusus ini, Kementerian PUPR juga mendorong kolaborasi antar unit organisasi yakni Direktorat Jenderal Perumahan yang membangun 444 Unit Rusus beserta PSU diantaranya jalan lingkungan, jaringan listrik, saluran air, lansekap, dan pompa pendorong/ booster air bersih, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dengan penyediaan 3 titik sumur bor dalam/ Deep Well kapasitas debit air lebih kurang 1,5 liter/detik, dan Direktorat Jenderal Bina Marga penyediaan perkerasan jalan dengan finishing aspal, serta pemerintah daerah setempat dengan penyediaan fasilitas social dan umum berupa masjid, SDN Kawungsari, Poskesdes, Kantor Desa serta balai pertemuan warga dan penyambungan listrik daya 900 Watt oleh PLN.

Total anggaran pembangunan Rusus tersebut menelan anggaran pembangunan sekitar Rp 59 Miliar dengan rincian Rp 47 Miliar untuk pembangunan rumah dan Rp 8 Miliar untuk pembangunan PSU. InfoPublik (***)

Ril

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com