Sumselterkini.co.id, – Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, baru saja membuat debutnya yang tidak biasa di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Alih-alih hanya memberikan ceramah yang bisa bikin orang ngantuk atau malah menguap berkali-kali, beliau datang dengan niat serius untuk mengangkat ekonomi kreatif di daerah ini dan tentunya bukan cuma untuk selfie dengan latar belakang kerajinan tangan Gowa.
Baru-baru ini Teuku Riefky menyambangi Museum Balla Lompoa, yang lebih terasa seperti museum bertema “sejarah dan kreativitas Gowa.” Beliau dengan semangat menyatakan kesiapan Kemenekraf untuk membantu Gowa dalam mengembangkan subsektor ekonomi kreatif, yang nggak cuma bikin pusing kepala daerah, tapi juga bisa bikin Gowa bersinar di peta ekonomi kreatif Indonesia.
“Esensi dari ekonomi kreatif itu, seperti masakan terenak yang kamu buat dengan bahan sederhana, yang tiba-tiba jadi hidangan mewah yang siap dijual ke luar negeri,” ujar Menteri Riefky.
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, tak mau kalah. Beliau pun mengungkapkan rasa terima kasihnya dan mengatakan, “Kami ingin anak muda Gowa bisa berkarya tanpa ada batasan, bahkan kalau bisa mereka bisa bikin desain topi yang dipakai oleh K-pop idol, atau bikin mie instan dengan kemasan yang lebih kece dari produk Korea.”.
Kenapa nggak?, kan kreativitas memang nggak mengenal batas?, sebab, di Gowa, selain kaya akan budaya dan sejarah, juga punya seni, kuliner, dan kerajinan yang bisa jadi ladang emas. Tinggal diolah dengan sentuhan kreativitas, produk Gowa bisa jadi hits di pasar global!
Dan saat kita membicarakan soal anak muda kreatif, nggak hanya Gowa saja yang punya potensi besar. Di luar negeri, kita bisa belajar dari Jepang, yang dikenal dengan animasi dan desain pop-nya yang mendunia. Siapa yang nggak kenal dengan Jepang dan kultur “kawaii” mereka yang bisa bikin kita meleleh? Lalu ada Korea Selatan yang sudah merajai dunia lewat K-Pop dan drama-drama yang bikin orang Indonesia jadi nggak sabar menunggu tiap episodenya.
Gimana dengan Brasil? Negara dengan generasi muda yang kreatif dalam seni pertunjukan dan kuliner. Semua negara ini membuktikan bahwa kreativitas itu bisa datang dari mana saja dan berbuah jadi sesuatu yang mendunia.
Tentu saja, kreativitas bukan hanya soal bikin karya, tapi juga soal bagaimana kita melihat dunia dengan cara berbeda. Seperti yang dikatakan Walt Disney dan Maya Angelou, dua tokoh ini sangat berpengaruh di bidang mereka masing-masing, dan keduanya memiliki kisah inspiratif yang luar biasa.
Walt Disney (1901-1966) adalah seorang pengusaha, animator, produser film, dan kreator asal Amerika yang dikenal sebagai pendiri The Walt Disney Company, yang sekarang menjadi salah satu perusahaan hiburan terbesar di dunia.
Disney terkenal karena menciptakan karakter-karakter ikonik, seperti Mickey Mouse dan film animasi pertama, Snow White and the Seven Dwarfs. Ia juga mendirikan taman hiburan Disney, yang pertama kali dibuka di Anaheim, California, yang sekarang telah berkembang menjadi Disney Parks di seluruh dunia. Salah satu filosofi Disney yang terkenal adalah “Jika kamu bisa memimpikannya, kamu bisa mewujudkannya,” yang mencerminkan keyakinannya bahwa kreativitas dan imajinasi adalah kunci sukses.
Maya Angelou (1928-2014) adalah seorang penyair, penulis, aktivis, dan aktris asal Amerika Serikat yang dikenal karena karya-karyanya yang menggugah tentang perjuangan hidup, identitas, dan kesetaraan ras. Salah satu bukunya yang paling terkenal adalah I Know Why the Caged Bird Sings, sebuah memoar yang menceritakan tentang masa kecilnya yang penuh tantangan dan perjuangannya untuk menemukan suara dan kebebasan.
Angelou juga dikenal karena puisi-puisinya yang kuat dan penuh makna, serta perannya sebagai pembicara publik yang menginspirasi banyak orang. Salah satu kutipan terkenalnya adalah, “You may not control all the events that happen to you, but you can decide not to be reduced by them.” (Kamu mungkin tidak bisa mengontrol semua peristiwa yang terjadi padamu, tetapi kamu bisa memutuskan untuk tidak dikecilkan olehnya).
Kedua tokoh ini memberikan pesan penting tentang kekuatan impian, ketekunan, dan penggunaan kreativitas untuk mengatasi tantangan hidup. Jadi, buat para pemuda di Gowa, jangan hanya berpikir jadi petani atau pegawai negeri, coba aja pikirkan cara kreatif untuk bikin ketoprak Gowa masuk ke pasar internasional atau, seperti yang pernah dikatakan Albert Einstein, “Imaginasi lebih penting daripada pengetahuan.
Karena pengetahuan itu terbatas, sedangkan imajinasi bisa merangkul seluruh dunia, merangsang kemajuan, dan memberi kelahiran pada evolusi.” Artinya, kalau kamu berimajinasi dan kreatif, kamu bisa mengubah dunia, dan mungkin satu hari nanti dunia akan mengenal produk Gowa yang menjadi ikon kreativitas Indonesia.
Jadi, misi Kemenekraf yang dimulai dari Kabupaten Gowa ini adalah untuk menggali potensi kreativitas yang selama ini terpendam. Kalau semua pihak bekerja sama, bukan nggak mungkin, Gowa bisa jadi pusat ekonomi kreatif yang bisa bikin kota-kota besar di Indonesia pada iri.
Ya, kreativitas itu memang punya “magnet” sendiri. Dan kalau pemuda Gowa bisa menghasilkan karya-karya brilian, Gowa nggak hanya akan terkenal karena sejarah dan budaya, tapi juga karena para kreator muda yang mengubah dunia dari sana. Jadi, ayo, anak muda Gowa, tunjukkan kalau kalian bisa jadi kreator global. [***]