Sumselterkini.co.id,- Di tengah derasnya arus animasi luar negeri yang mengalir deras bagai sirup marjan pas Ramadan, muncullah seekor gajah dari tanah lokal, bernama Jumbo. Bukan gajah sembarangan, tapi gajah yang punya mimpi sebesar kupingnya jadi tontonan nasional dan simbol kejayaan animasi Indonesia.
Seperti kata pepatah, “anak ayam jangan terus makan jagung luar negeri, nanti lupa cara bertelur di kandang sendiri,”. Begitulah kira-kira nasib anak-anak kita sekarang, lebih hafal nama karakter dari Jepang dan Korea, daripada tokoh dari kampung sendiri.
Untunglah Kementerian Ekonomi Kreatif/Bekraf tak tinggal diam, seperti emak-emak yang ngeliat anaknya main hujan-hujanan, langsung sigap keluarin payung dukungan.
Dalam pertemuan di Gedung Film Pesona Indonesia tanggal 7 Februari 2025 lalu, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya bersama Wakil Menteri Irene Umar dan Deputi Kreativitas Media Agustini Rahayu, menyambut Jumbo bukan cuma dengan tepuk tangan, tapi juga strategi jitu.
Dukungan pemerintah terhadap Jumbo ini ibarat nyiram tanaman IP lokal yang lagi tumbuh subur. Jangan sampai layu sebelum mekar cuma gara-gara kalah saing sama Frozen dan Kung Fu Panda.
Teuku Riefky bilang mereka tertarik karena Jumbo ini bukan IP ecek-ecek. Bisa dikembangkan, bisa dikolaborasikan. Ibarat tempe, bisa digoreng, dibacem, atau dijadikan burger sehat yang penting lokal dan lezat! Sementara Bu Irene menambahkan, Jumbo ini bisa bersinergi dengan subsektor ekonomi kreatif lainnya. Bisa jadi boneka, jadi game, jadi seprai, sampai jadi desain sarung kotak infak masjid.
Bayangkan kalau nanti ada anak-anak di kampung yang ulang tahun minta kue ulang tahun bergambar Jumbo, bukan Spiderman atau Naruto. Atau iklan susu di TV mulai bilang, “minumlah susu biar kuat seperti Jumbo dari Indonesia,” bukan “biar kuat kayak Hulk.” Nah loh.
Visinema pun girang bukan kepalang kata Dewinta Hutagaol, audiensi dengan Kemenekraf ini, seperti dapet restu calon mertua. Udah dikasih saran, dikasih semangat, eh ada rencana kolaborasi juga. Pokoknya lengkap, tinggal didoakan tetangga.
Mereka berharap Jumbo bisa jadi pilihan tontonan anak-anak Indonesia pas Lebaran nanti. Kalau selama ini Lebaran identik dengan opor ayam dan maraton sinetron azab, kini saatnya disisipi gajah cerdas dan lucu yang berasal dari negeri sendiri. Sebab, seperti kata orang tua zaman dulu, “yang dari ladang sendiri, lebih tahu tanahnya, lebih kuat akarnya.”
Dukung Jumbo bukan karena dia lokal semata, tapi karena Jumbo punya potensi menjadi ikon, daripada anak-anak Indonesia terus dijejali karakter asing, mari kita dorong IP lokal jadi raja di negeri sendiri. Toh kalau bukan kita yang dukung, siapa lagi?
Masa kita mau terus bangga kalau anak kecil kita bisa nyanyi Let It Go, tapi nggak tahu siapa Jumbo? Bisa jadi, ini saatnya gajah dari negeri sendiri yang menginjakkan kakinya di pentas dunia, dengan gaya nyeleneh, cerita lucu, dan pesan mendalam yang tak kalah dari animasi luar negeri.[***]