MUBA Terkini

Inflasi Dikepret, Harga Pun Ikut Tunduk, Lais Operasi Pasar!

ist

Sumselterkini.co.id – Hari itu halaman Kantor Camat Lais mendadak jadi pasar dadakan. Tapi bukan pasar biasa, ini operasi pasar! Lengkap dengan ibu-ibu berkantong keresek, bapak-bapak berwajah penuh harap, dan suara emak-emak yang menyerukan, “Minyak e jangan kehabisan, yo Bu!”

Operasi pasar yang digelar oleh Pemkab Muba bareng Dinas Perdagangan dan Perindustrian, CV. Mekar Abadi, dan Bank Sumsel Babel Cabang Sekayu ini tak sekadar bagi-bagi beras dan minyak.

Ini semacam jurus silat ekonomi buat ngehindarin tendangan maut inflasi yang suka naik tanpa permisi, apalagi pas mau lebaran atau musim tanam.

Beras premium 5 kg dan minyak goreng 2 liter dibanderol Rp 101.500. Tapi Bank Sumsel Babel dengan murah hati nyumbang subsidi Rp 10.000, jadi cuma bayar Rp 91.500. Mirip diskonan flash sale, tapi ini resmi dan legal. Emak-emak langsung siaga satu, antri dengan semangat 45, demi dapur tetap ngebul dan dompet gak mewek.

“Lumayan nian, bisa beli beras premium rasa Sultan, tapi harga masih rakyat,” ujar Asmawati, seorang ibu rumah tangga yang rela antri sejak subuh. “Siso uangnyo biso buat beli cabe ama sabun cuci,” tambahnya sambil tersenyum bahagia.

Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Muba, Pak Erdiansyah, dalam sambutannya berkata mantap, “Ini bukan sekadar jual murah, ini usaha menjaga harga biar gak melonjak kayak kucing liat timun.” Kurang lebih begitu intinya, karena kalau bahan pokok naik seenaknya, dompet masyarakat bisa tinggal isi KTP saja.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Bu Hj Azizah, menjelaskan, “Operasi pasar ini wujud nyata sayang pemerintah sama rakyat. Harga murah, kualitas mewah. Kayak dapet rendang harga tempe.”

Dan benar saja, pepatah bilang “Di mana ada subsidi, di situ emak-emak siap berbaris”. Semangat warga Lais ini jadi bukti, bahwa bantuan tepat sasaran bisa bikin hati senang dan ekonomi tenang. Nggak ada lagi tangisan di depan etalase minyak goreng.

Kalau inflasi itu ibarat api yang membakar isi dompet, maka operasi pasar adalah ember air yang menyiramnya pakai cinta dan logistik. Muba punya cara sendiri untuk menyejukkan harga gak perlu demo, cukup dengan kolaborasi, empati, dan subsidi. Semoga kabupaten lain bisa mencontek dengan penuh semangat, bukan sekadar ngintip terus manggut-manggut.

Karena, “Negara yang kuat bukan hanya yang punya pasukan, tapi yang dapurnya gak pernah kehabisan bahan.”.[***]

Terpopuler

To Top