Palembang Terkini

Ketika Palembang Dilamar China, Ada Tiga Paket “mahar” Ditawarkan, Apa Tuh!

ist

Sumselterkini.co.id, – Kalau Palembang ini manusia, mungkin sekarang lagi kayak gadis manis yang sering dikejar-kejar jodoh. Sudah cantik, punya sejarah panjang, tapi masih suka kena banjir kalau nangisnya deras.

Eh,.. datanglah segerombolan “calon mertua” dari China, lengkap dengan lamaran tiga jurus teknologi canggih, janji manis, dan harapan hidup bahagia tanpa takut kebanjiran lagi.

Di bawah rindangnya pohon kelapa bukan peribahasa, ini sungguhan di Pondok Kelapa Jalan Demang Lebar Daun, Wali Kota Palembang Ratu Dewa membuka pintu rumah makan dan hatinya untuk para investor dari Negeri Tirai Bambu.

Pertemuan ini tak cuma urusan makan-makan pempek dan teh tawar, di balik piring-piring penuh santapan itu, bergulir rencana besar menyelamatkan Palembang dari banjir, membuatnya jadi kota canggih, dan menjadikan Sungai Musi berkilauan kayak jalan tol baru dicat.

Investor dari China nggak main-main. Mereka datang membawa tiga proposal kerja sama yang kalau dilihat dari kertasnya saja sudah bikin ngiler, pertama, teknologi penanggulangan banjir super canggih, karena Palembang memang kota pesisir sungai, tapi bukan berarti tiap gerimis harus berubah jadi kolam renang gratis.

Investor ini menawarkan sistem drainase pintar, pompa air otomatis, bahkan prediksi banjir berbasis kecerdasan buatan (AI). Bayangkan kalau hujan mau deras, sistem langsung kasih alarm, kayak aplikasi ojek online yang ngasih tahu hujan gerimis di jalanan.

Kedua, smart city ala masa depan, semua ingin hidup nyaman lampu jalan otomatis, CCTV pintar, parkiran online, sampai pemantauan jalan berlubang pakai drone.

Palembang digadang-gadang bisa menjadi kota futuristik, kayak dalam film science fiction, tapi tetap dengan aroma kemplang di tiap sudut, ke tiga revitalisasi Sungai Musi jadi magnet wisata, maksudnya dulu, Sungai Musi jadi jalur dagang rempah, sekarang mau disulap jadi jalur wisata dan ekonomi.

Bayangkan Musi malam-malam ada lampu warna-warni di jembatan, kapal wisata muter-muter sambil live music, pasar apung jualan model pempek, laksan, celimpungan. Kalau ini berhasil, bukan cuma PAD naik, tapi juga bisa mengembalikan kejayaan Palembang sebagai primadona sungai Nusantara.

Ratu Dewa bukan wali kota yang gampang dibuai janji manis. meski tawaran ini terdengar kayak proposal pernikahan ala drama Korea penuh bunga dan harapan, beliau tetap pasang rem.

Ia langsung memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup, PUPR, Kominfo, dan bagian Kerjasama untuk “menguliti” semua rencana itu sampai bersih.” Kita kaji dan kita bahas polanya seperti apa,” ujar Ratu Dewa, mirip seperti orang tua yang mau mantu tapi tetap cek KTP, kartu keluarga, dan slip gaji calon menantu, kemarin.

Beliau juga menekankan asa besarnya adalah agar kerjasama ini tidak cuma wacana di atas kertas glossy, tapi benar-benar terwujud, terpelihara, dan menghasilkan manfaat nyata bagi masyarakat Palembang.

Kerjasama tersebut pastinya ada untung rugi, untungnya setidaknya,  Palembang bisa loncat beberapa langkah ke depan tanpa harus jungkir balik riset sendirian. Teknologi banjir, smart city, hingga wisata sungai langsung tersedia, kayak paket komplit beli rumah dapat kulkas.

Wisata Sungai Musi yang keren berarti lebih banyak wisatawan, lebih banyak pengusaha lokal yang kecipratan rejeki, dan lebih banyak PAD buat pembangunan daerah dan dengan kerja sama ini, ASN Palembang bisa belajar teknologi baru, bukan cuma jadi penonton.

Namun disisi lain tentunya ada rugi juga, karena bakal ketergantungan tinggi, maksudnya jika semua sistem dipegang vendor asing, Palembang bisa kayak rumah yang remote AC, TV, dan pintunya dipegang orang lain. Mau gerak dikit, mesti minta izin.

Infrastruktur air, data kota, hingga sistem keamanan bisa jadi alat pengaruh politik dan ekonomi di masa depan kalau nggak diatur ketat dari awal, dan sistem canggih itu keren di awal, tapi kalau perawatannya mahal dan Palembang nggak siap, bisa-bisa sistem mangkrak, kayak robot penyapu debu yang mati baterai.

Investasi dari China ini memang menggoda, ibarat daging empuk di tengah hajatan. Tapi perlu diingat, kalau mau makan enak, tetap harus waspada cek bahan, cek bumbu, dan jangan asal telan. Kerjasama ini harus penuh perhitungan, legalitas kuat, berbagi manfaat jelas, dan tetap mengutamakan kedaulatan Palembang sendiri.

Kalau semua beres, maka Palembang bisa bangga dari kota yang dulunya banjir tiap musim hujan, jadi kota pintar yang sungainya berkilauan kayak lukisan. Tapi kalau tidak hati-hati, ya siap-siap Palembang cuma dapat janji-janji manis kayak cokelat kadaluarsa bungkusnya mewah, isinya pahit.

Mari kita berharap, di bawah kepemimpinan Ratu Dewa, Palembang mampu mengambil peluang emas ini dengan cerdas ibarat pepatah, “Minum air Sungai Musi, tetap harus tahu kapan berhenti supaya tidak kelelep,”.[***]

Terpopuler

To Top