|
|
 |
|
Tidak terasa kita sudah di penghujung bulan Ramadhan. Ibadah demi ibadah telah kita lakukan, demi memaksimalkan kesempatan berbuat baik bulan ini. Melaksanakan ibadah tanpa hambatan tentunya menjadi kenikmatan tersendiri.
Tapi, di tempat yang lain, ada saudara sebangsa kita yang mengalami hambatan bahkan untuk sekedar berjalan ke mesjid dan berwudhu dengan nyaman. Seperti yang dirasakan oleh warga desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Demak, Jawa Tengah.
Kondisi Timbulsloko yang kini semakin sering terendam air rob membuat warga harus berjalan di atas jalanan kayu setiap harinya. Lebih parahnya lagi, jalanan ini minim penerangan. |
 |
|
Beberapa waktu lalu, kami mengunjungi mereka untuk memasangkan 30 lampu bertenagakan energi surya. Ini adalah upaya kami memberikan aksi nyata demi terciptanya kemandirian energi di daerah terdampak Krisis Iklim.
Tapi jelas ini belum cukup. Oleh karena itu, di bulan yang penuh keberkahan ini, maukah kamu turut bersedekah untuk memenuhi kebutuhan energi di Timbulsloko? |
|
Warga Timbulsloko adalah potret masa depan masyarakat pesisir apabila kita terus melakukan pembangunan tidak berkelanjutan dan menutup mata dari Krisis Iklim. Nyatanya, Krisis Iklim sudah sampai di dalam rumah saudara kita.
Air rob yang naik berdampak pula pada kondisi air yang mereka gunakan sehari-hari. Dengan sedekah yang kamu berikan, kami akan memasangkan pompa yang listriknya berasal dari tenaga surya untuk mengatasi masalah air di sana.
Donasimu akan menjadi cahaya bagi warga Timbulsloko. |
|
Mari jadikan bulan Ramadhan ini untuk terus berbuat kebaikan pada Bumi dan sesama. Kamu bisa jadi bagian dari perubahan yang dibutuhkan Bumi ini.
Salam hijau damai, Greenpeace Indonesia |
