Palembang – Universitas Sjakhyakirti Palembang meresmikan Gedung Baru Pasca Sarjana, gedung baru itu diberi nama AS Sumadi.
Lantas siapa AS Sumadi itu ? Ia tak lain adalah orang tua dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Orang tua Menhub merupakan salah satu pendiri Universitas Sjakhyakirti Palembang.
“Sudah selayaknya kami menghargai jasa-jasanya hingga Universitas Sjakhyakirti masih bisa berdiri dan berkembang,” ujar Rektor Universitas Sjakhyakirti, Dr. Ir. Faizal Daud, MS, dalam pidato sambutan peresmian Gedung Baru Pasc Sarjana tersebut, Sabtu (22/12/18).
Kini Universitas Sjakhyakirti telah berusia 38 tahun, jelas Faizal, dan berupaya meningkatkan pendidikan, serta terus melakukan pembenahan sebagai wadah pendidik Universitas Sjakhyakirti juga, terus meningkatkan sarana akademik, menambah, memperbaiki sarana dan prasarana.
“Gedung berlantai 3 yang diresmikan ini, memiliki 18 kelas yang representatif, kita selalu berusaha menjadikan kampus ini nyaman bagi mahasiswa,”urainya.
Disamping pembangunan fisik, lanjut Faizal, pihaknya juga meningkatkan Pelayanan online akademik dan keuangan.
“Minggu lalu, kita baru selesai di evaluasi. Insya Allah, kita dapat nilai baik. Ke depan, kita ingin lembaga ini berkembang sehingga memiliki kualitas dan berdaya saing tinggi,” jelasnya.
Kepala LII Dikti Slamet Widodo menambahkan banyak Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang tak banyak bisa memanfaatkan dana sarana dan prasarana yang diberikan pemerintah, karena sebagian besar karena lemahnya keahlian berbahasa Inggris.
“Kompetisi hibah untuk Perguruan Tinggi Swasta ini sangat ketat. Pemerintah menyediakan dana tak terhingga untuk penguatan PTS. Untuk beasiswa baru di wilayah LII Dikti baru 21 orang, padahal dana yang ada tak terhingga. Kelemahannya kita kurang Bahasa Inggris,”akunya.
Bahkan, lanjutnya termasuk penelitian, pemerintah menganggarkan dana senilai Rp1,9 triliun sementara Sumsel hanya kebagian Rp 28,5 miliar.“Seluruh dosen harus bersaing mendapatkan dana penelitian,” terangnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, dirinya mewakili alumni menginginkan transparansi. “Memanage pendidikan ini tidak sederhana, semua ingin lebih baik, pengurus, alumni, dikelola dengan transparan. Ada estimasi target. Mudah mudahan gedung baru ini dapat meningkatkan kualitas,” katanya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi yang dilakukan Universitas Sjakhyakirti.
“Pak Sumadi dan Rani telah meninggalkan Pendidikan untuk Universitas ini. Universitas Sjakhyakirti didirikan bapak saya. Saya mendukung Rektor yang menginginkan Universitas Sjakhyakirti terpandang. Ayah saya idealis. Nama ini membanggakan saya,” terangnya.[**]
Penulis : Faldy