SUMSELTERKINI.CO.ID, PALEMBANG – Periode Januari-September 2018 Lakalantas di Kota Palembang terbilang tinggi, dari data disebutkan Satlantas Polrestabes Palembang periode Januari-September 2018 akibat truk ada 25 orang, tronton ada 12 orang, truk tangki 4 orang, dengan jumlah korban meninggal dunia ada 21 orang, luka beratnya ada 14 orang dan luka ringan 11 orang.
Kepala Satlantas Polrestabes Palembang Kompol Andi Baso Rahman menjelaskan melihat kondisi saat ini, dibutuhkan kesadaran masyarakat terkait pertama faktor sopirnya.
“Bahwa sopir harus betul-betul sadar dan tertib pada saat mengendarai kendaraan,” katanya usai rapat bersama Pemkot Palembang dan para pengusaha angkutan barang, Jumat (28/9/2018).
Kedua, masyarakat yang melintas juga harus sadar keselamatan. Karena yang jadi korban-korban itu, ya mereka yang kurang sadar dalam menerapkan keselamatan berkendara.
“Jika kita berpikir ekonomi, kecelakaan ini dapat menyebabkan kemiskinan. Seperti masalah rute, jila dia benar dan tidak ada yang terjadi kecelakaan, maka costnya tidak terlalu besar, apabila dibandingkan kecelakaan yang terjadi setiap saat,” ungkapnya.
Terkait tim kecil forum lalu lintas yang akan dibentuk yaitu semacam forum group discusion (FGD). Tim akan membahas pengaturan ulang jalur yang akan dilewati truk barang, bukan terkait perubahan jam.
“Angka kecelakaan malam memang tidak terlalu tinggi, namun bisa sekaligus banyak. Seperti di Jalan Kenten yang pernah memakan banyak korban karena kecelakaan yang terjadi di malam hari akibat rem blong. Ada mobil, ada motor, ada masyarakat. Jadi bukan pada jam yang menjadi masalah,” tandasnya.[**]
