FINAL Piala Pertiwi 2025 antara Papua Pegunungan dan Jawa Barat di Lapangan UII Sleman Senin 10 November kemarin benar-benar bikin penonton deg-degan setengah mati. Bayangkan, sejak menit pertama, kedua tim maju mundur seperti anak sekolah rebutan jatah snack, tapi gawang nggak ada yang kebobolan.
Papua Pegunungan tampil disiplin, rapi, dan siap menyerang, sementara Jawa Barat nggak kalah, menahan serangan sambil sesekali nyengir karena gol belum masuk juga. Penonton? Ada yang tepuk tangan, ada yang geleng kepala, ada yang nyengir sambil mikir, “Ini final atau drama Korea episode terakhir ya?”.
Dan lalu… menit ke-89! Liza Armanita Madjar, bintang Papua Pegunungan, nyelonong dari sisi sayap kayak ninja yang baru latihan di dojo semalam, terus mencetak gol penentu.
Stadion meledak! Penonton lompat-lompat, beberapa bahkan tersungkur sambil ketawa ngakak karena nggak nyangka drama menit terakhir ini nyata adanya. Papua Pegunungan pun pertahankan gelar 2024 mereka jadi juara dua tahun berturut-turut!
Meski kalah, Jawa Barat tetap bersinar. Neng Resti Agustiani keluar sebagai top skor dengan 15 gol, sementara timnya meraih penghargaan Fair Play. Bukti nyata kalau menang kalah itu urusan lapangan, tapi sportivitas itu nomer satu.
Di tempat ketiga, Banten menutup turnamen dengan kemenangan 3-0 atas Sumatera Utara, memastikan posisi podium nasional. Semua pemain menunjukkan kerja keras dan semangat, yang jadi pesan moral penting: disiplin, fokus, dan kekompakan tim selalu membuahkan hasil, tapi tetap jangan lupa senyum dan sportivitas.
Papua Pegunungan membuktikan, kalau juara bisa dipertahankan, Liza tunjukkan kalau satu pemain bisa jadi pahlawan, dan Jawa Barat kasih pelajaran kalau sportif itu keren abis. Semua aktif, semua heboh, semua ngakak, dan semua bikin kita yakin kalau sepak bola putri Indonesia makin seru, dramatis, dan layak ditonton!.[***]
