Pemerintahan

Wiranto Ingatkan Ada Ancaman Baru Bersifat Tradisional

Wiranto Ingatkan Ada Ancaman Baru Bersifat Tradisional

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Jenderal TNI (Purn) Wiranto melihat ancaman militer akan sulit terjadi bagi Bangsa Indonesia. Namun, ada ancaman baru bersifat tradisional, yang dampaknya sangat luar biasa bagi keutuhan bangsa.

Foto: Humas Pemprov Sumsel

SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Jenderal TNI (Purn) Wiranto melihat ancaman militer akan sulit terjadi bagi Bangsa Indonesia. Namun, ada ancaman baru bersifat tradisional, yang dampaknya sangat luar biasa bagi keutuhan bangsa.

“Ada ancaman yang bersifat tradisional, menjadi ancaman baru, lebih masuk ke spektrum kehidupan masyarakat. Seperti, teroris, ideologi komunis yang merongrong kita sebagai bangsa. Bahwa ancaman baru lebih berbahaya, kalau sudah masuk berbahaya bukan main,” tegasnya saat Apel Akbar Pancasila dan Deklarasi 5.000 Mahasiswa Bela Negara di Lapangan Hijau UIN Raden Fatah, Kamis (28/9/2017).

Menurutnya, dulu ancaman bersifat militer. Tapi, untuk sekarang, serangan militer akan sulit dilakukan karena mahal sekali. Seperti, AS saja yang tidak mampu bertahan di Vietnam, Mesir, dan Libya.

“Ada satu gerakan baru, diantara elemen masyarakat yang ingin mencoba mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi baru, dan ini harus dilawan, yang melawan adalah seluruh elemen masyarakat. Seluruh warga negara punya kewajiban dan hak yang sama dalam bela negara. Terutama mahasiswa akan mempelopori bela negara,” ungkapnya.

Dia menambahkan, saat ini semua negara sibuk dengan ekonomi masing-masing. Disamping itu, Indonesia terus berusaha memperkuat Tentara Nasional Indonesia (TNI). Untuk mengantisipasi adanya ancaman yang bersifat militer.

“Apa gunanya TNI diperkuat, kita harus tetap kuat, menjaga kita dari rongrongan bangsa lain,” imbuhnya.

Revolusi mental, yang saat ini digencarkan oleh pemerintah. Menurut Wiranto, harus digerakkan terus menerus, untuk membangkitkan kembali kesadaran bela negara. Ditengah-tengah isu mulai runtuhnya kesadaran generasi muda menyayangi negeri yang telah memberinya kehidupan.

“Intinya, pemantaban Pancasila adalah kesadaran individu, kita harus merasa memiliki negeri yang kita cintai, kita besar, makan dan mati di Indonesia. Itu harus tertanam di dada. Ayo kita sayangi negeri yang telah memberi kehidupan bagi kita,” harapnya.

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com