SUMSELGLOBAL

“Pertamina & Wali Kota Palembang, Dari Ngopi di Ruang Kerja sampai Wacana Bikin Kota Makin Melek Energi”

ist

DI Palembang, kalau dua pihak strategis bertemu, hasilnya bisa dua jadi gebrakan besar atau cuma jadi cerita meja kopi. Untungnya, pertemuan Pertamina Patra Niaga dan Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, Jumat (8/8/2025), sepertinya masuk kategori pertama. Pertemuan di ruang kerja wali kota itu bukan sekadar “saling lempar senyum dan salaman ala foto seremonial”, tapi juga membicarakan cara mengoptimalkan aset Pertamina di Palembang—yang jumlahnya lumayan bikin iri daerah tetangga.

Kata pepatah lama, “Besi panas harus ditempa, jangan cuma dipajang di dinding.” Nah, inilah yang sedang diincar Pertamina dan Pemkot jangan sampai aset strategis cuma jadi tumpukan besi atau lahan nganggur, tapi bisa jadi motor penggerak ekonomi kota.

Rusmito Wahyudi, Business Group Pertamina, mengaku kaget juga karena Pak Wali Kota sambutannya luar biasa positif. Bukan hanya soal dukungan operasional, tapi juga pengakuan bahwa keberadaan Pertamina memang punya dampak nyata untuk pembangunan daerah.

Kalau dibikin analogi, Pemkot dan Pertamina ini ibarat tetangga yang baru sadar pagar rumahnya bisa dijadikan tempat jualan kopi bareng.

“Kerja sama ini nanti fokusnya mengoptimalkan aset kami di Palembang. Harapannya, selain untung untuk Pertamina, masyarakat juga kecipratan manfaat,” kata Rusmito sambil tersenyum.

Di sisi lain, Wali Kota Ratu Dewa mengibaratkan kolaborasi ini seperti gotong royong bikin jembatan kampung kalau semua pihak angkat batu, pekerjaan berat jadi terasa ringan. “Silaturahmi ini kita sambut baik. Pembahasan akan lebih mendalam supaya hasilnya terasa langsung di masyarakat,” tegasnya.

Pertamina Patra Niaga punya sejumlah aset dan kawasan strategis di Palembang. Kalau diibaratkan permainan Monopoli, Pertamina ini sudah pegang petak-petak emasnya. Tinggal bagaimana dikelola biar menguntungkan, entah untuk sektor energi, logistik, atau bahkan proyek pemberdayaan ekonomi lokal yang kreatif.

Kalau semua ini berjalan, bukan tidak mungkin Palembang bakal jadi contoh kemitraan ideal antara BUMN dan pemerintah daerah. Ibaratnya, ini bukan cuma kerjasama jangka pendek, tapi “nikah kontrak jangka panjang” yang tujuannya sama bikin kota lebih hidup dan rakyatnya lebih sejahtera.

Di negeri ini, seringkali proyek besar dimulai dari meja rapat, tapi mati di tumpukan kertas konsep. Pertemuan Pertamina dan Wali Kota Palembang ini semoga nggak jadi contoh itu. Karena seperti kata pepatah “Ladang subur tanpa petani cuma akan ditumbuhi ilalang.”

Kalau aset strategis tidak dikelola, ya hasilnya cuma jadi potret di dokumen aset daerah. Tapi kalau ada sinergi, bukan tidak mungkin Palembang bukan hanya jadi kota pempek, tapi juga kota yang melek energi dan melek peluang.

Jangan remehkan pertemuan singkat. Kadang, secangkir kopi di meja kerja bisa memulai cerita panjang tentang masa depan sebuah kota. Dan di Palembang, bab pertama dari cerita itu baru saja ditulis.[***]

Terpopuler

To Top