Pojok Fisip UIN Raden Fatah

Menjadi Pemilih Berkualitas di Pemilu 2024 &Membaca Keajanggalan Pemilu 2019

ist

14 Februari 2024 telah resmi ditetapkan menjadi hari pesta demokrasi yang akan dilaksanakan secara serentak di 38 provinsi di Indonesia dalam melaksanakan Pemilihan umum serentak untuk menentukan pemimpin daerah, pemerintahan eksekutif dan juga legislatif diseluruh wilayah bumi ibu pertiwi.

Tentu diharapkan pada Pemilu kali ini akan berlangsung dengan asas pemilu yaitu Luber-Jurdil (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil). Hal-hal yang dikhawatirkan akan terjadi lagi seperti pada Pemilu sebelumnya yaitu pada saat Pemilihan Presiden tahun 2019.

Pada pemilu periode tersebut (2019), BPN Prabowo Subianto – Sandiaga Uno menemukan adanya 1.261 laporan Tindakan kecurangan pada pemilu periode tersebut, laporan yang diterimana BPN (Badan Pemenangan Nasional) dari seluruh wilayah Indonesia.

Dan pada tanggal 17 Juni 2019, pukul 16.20 WIB, BPN Paslon nomor urut 02 yaitu Prabowo – Sandi menyerahkan berkas tambahan ke MKRI sebanyak 3 truck yang berisikan indikasi indikasi bukti kecurangan yang terjadi pada pemungutan suara tersebut.

Hal ini juga ditanggapi oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi – Ma’ruf Amin terhadap bukti laporan kecurangan pada pemilu 2019 dari Badan Pemenangan Nasional paslon nomor urut 02 (Prabowo Subianto – Sandiaga Uno). TKN menemukan setidaknya 4 kejanggalan data kecurangan pemilu versi BPN tersebut, bahkan Arya Sinulingga (Juru bicara Tim Kampanye Jokowi – Ma’ruf Amin) menantang Badan Pemenangan Prabowo Subianto adu data C1 di KPU.

Beberapa kejanggalan yang ditemukan pada pemilu 2019:

  1. Surat Suara Double
  2. Surat C1 hilang
  3. Kotak suara tidak tergembok
  4. Keterlambatan datangnya kotak suara
  5. Perhitungan sebelum waktunya
  6. Money politik

Permasalahan penemuan laporan kejanggalan pada pemilu 2019 ini bisa menjadi acuhan kita kepada pelaksanaan pemilu 2024 yang bersih dan berasaskan Luberjurdil. Dikarenakan rakyat yang menentukan  Nasib Indonesia 5 tahun kedepan.

Lalu bagaimana cara kita sebagai pemilih agar menjadi pemilih yang Amanah dan  berkualitas?

  1. Menggunakan hak suara

Dalam pemilihan demokrasi, suara menjadi unsur terpenting dalam perhitungan untuk menentukan siapa yang akan memimpin Indonesia 5 tahun kedepan, dengan memegang teguh bahwa one man one vote.

  1. Mengetahui siapa yang akan menjadi calon presiden dan wakil presiden

Tercatat 07 mei 2023 sudah ada 3 kandidat bakal calon yang sudah dideklariskan oleh partai maupun koalisi partai yaitu, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Mengenal siapa yang akan menduduki kursi nomor 1 di Indonesia membuat kita bisa memastikan sebagai pemilih yang cerdas dan berkualitas.

  1. Melihat track Record tiap paslon

Sebelum menentukan siapa yang akan memimpin negeri ini, kita harus melihat secara mendetail track record beliau seperti apa sebelum menjajaki bidang politik dan bagaimana cara beliau memimpin.

  1. Visi misi, dan janji

Visi misi pastinya akan dilontarkan tiap paslon nantinya dalam meyakinkan rakyat bahwa mereka layak dan mampu memimpin negeri dengan logo burung garuda ini. Namun, membaca track record dari politisi sebelumnya acap kali mengabaikan janji dan visi misi mereka sebelum terpilih. Maka dari itu visi misi dan janji mereka harus kita ingat dan jadi patokan kita dalam memilih.

  1. Aktif mengikuti perkembangan informasi pemilu

Temukan berbagai informasi yang membahas tentang pemilu yang dimiliki oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengetahui perkembangan dari pemilu 2024.

  1. Memilih dengan hati Nurani

Setelah mengenal, memastikan siapa yang menjadi pemimpin negeri ini dengan melihat visi misi dan track record dari tiap paslon, baru selanjutnya menentukan siapa yang kita pilih dengan hati Nurani.[***]

 

Penulis: Rapliansyah

Mahasiswa FISIP UIN Raden Fatah

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com