Pojok Fisip UIN Raden Fatah

Enam Tantangan yang harus dihadapi gen z menjadi praktisi PR dalam perkembangan industri digital

Foto : Humas Indonesia

Sumselterkini.co.id, – Praktisi  Public Relation [PR] merupakan salah satu profesi yang berperan penting dalam membangun citra positif dan reputasi perusahaan. Di era digital yang semakin berkembang, praktisi PR dituntut untuk memiliki keterampilan dan kompetensi yang mumpuni agar dapat bersaing dengan praktisi PR dari generasi lainnya.

 

Generasi ini tumbuh dan berkembang di era digital, sehingga mereka memiliki karakteristik dan keterampilan yang berbeda dari generasi sebelumnya. Gen Z memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, serta keterampilan dalam menggunakan teknologi digital.

 

Meskipun memiliki potensi yang besar, Gen Z juga dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam menjadi praktisi PR. Berikut ini adalah 6 tantangan yang harus dihadapi Gen Z menjadi praktisi PR dalam perkembangan industri digital, antara lain :

 

  1. Kompetensi yang terus berkembang

 

Hal ini menuntut praktisi PR untuk terus meningkatkan kompetensinya, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Gen Z harus mampu menguasai pengetahuan antara digital dan PR, selain itu juga mampu menguasai bidang data analiti, SEO, AI dan AR.

 

 

  1. Persaingan yang ketat

Gen Z harus mampu bersaing dengan praktisi PR dari generasi lainnya, baik dari segi keterampilan, pengalaman, maupun jaringan.

 

3.Tantangan dalam membangun relasi

 

Gen Z yang lahir di era digital cenderung memiliki pola komunikasi yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Hal ini dapat menjadi tantangan tersendiri bagi Gen Z dalam membangun relasi dengan pihak-pihak terkait.

 

4.Tantangan dalam menghadapi isu-isu negatif

 

Dalam era digital, informasi dapat menyebar dengan cepat dan luas. Hal ini membuat praktisi PR dituntut untuk mampu menghadapi isu-isu negatif yang dapat berdampak pada citra dan reputasi perusahaan. Gen Z harus mampu berpikir cepat dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasi isu-isu negatif tersebut.

 

  1. Tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional

 

Gen Z merupakan generasi yang aktif menggunakan media sosial. Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional. Gen Z harus mampu mengelola waktu dan emosinya dengan baik agar tidak mengganggu kinerja profesionalnya.

 

  1. Tantangan dalam menghadapi perubahan

 

Industri PR terus mengalami perubahan, baik dari segi teknologi, tren, maupun regulasi. Gen Z harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut agar dapat terus bersaing di industri PR. Selain itu, juga karekteristik dan keterampilan di bidang industri digital banyak dimumpuni oleh generasi Z. Oleh karena itu, untuk mengembangkan potensi agar dapat menjadi praktisi PR adapun beberapa tips

dalam menghadapi tantangan menjadi praktisi PR di era digital, antara lain :

 

-Mengikuti perkembangan industri PR

Menjadi seorang praktisi PR harus mengetahui apa aja tren atau isu-isu terkini, hal ini dapat dilakukan dengan perbanyak mengikuti kegiatan seperti membaca berita, pelatihan atau bergabung dengan komunitas.

 

-Mengembangkan keterampilan komunikasi -digital Gen Z harus mampu menguasai keterampilan komunikasi digital, seperti media sosial, media online, dan media kreatif lainnya. Dengan mengembangkan kompetensi komunikasi digital, hal Ini dapat membantu PR dalam mencapai segmentasi dan kepercayaan dari audiens dengan cepat.

 

-Membangun relasi yang baik

Dengan membangun relasi yang baik dapat meningkatkan reputasi perusahaan menjadi positif. Gen Z harus mampu membangun relasi mulai dari pihak internal maupun eksternal seperti media, stakeholder dan masyarakat luas. Selain itu menjaga etika dan profesionalis dalam membangun relasi antara pihak eksternal.

 

-Menghadapi isu-isu negatif

Sebagai praktisi PR isu-isu negatif juga menjadi tantangan terbesar bagi perusahaan, karena akan berdampak pada citra perusahaan. Pentingnya bagi gen Z harus mampu memiliki kompetensi dalam problem solving untuk memecahkan masalah yang terjadi di perusahaan.

 

-Mengelola kehidupan pribadi dan profesional mampu menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional agar tidak mengganggu kinerja profesionalnya.

 

-Beradaptasi dengan perubahan

Industri PR terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan teknologi digital, Gen Z harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut agar dapat terus bersaing di industri PR.

Dengan mempersiapkan diri dengan baik, Gen Z dapat mengatasi tantangan menjadi praktisi PR di era digital dan meraih kesuksesan di industri ini.[***]

 

Aqila Ajeng P

 

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com