MENTERI ESDM Ignasius Jonan mengatakan daerah saatnya untuk konsen mengembangkan energi terbarukan guna mencegah pemanasan global.
“Dari hasil pertemuan pada sidang umum PBB yang membahas perubahan iklim beberapa waktu lalu saat dirinya mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla terungkap sidang PBB berkomitmen untuk mengembangkan energi terbarukan apa pun bentuknya, termasuk Indonesia,” kata menteri saat menghadiri acara penghargaan Penghargaan Subroto 2019, di Grandball room Djakarta Theater, Jumat malam, [27/9/2019].
Menurutnya untuk mencegah pemanasan global harus mengembangkan energi terbarukan, seperti fosil dan listrik.
Dampak yang akan terjadi bila tidak segera mengembangkannya akan terjadi polusi dan akan banyak pulau yang hilang.
“Kita ketahui sebagian masyarakat Indonesia tinggal di wilayah pesisir. Jika pemanasan global terjadi wilayah pesisir ini akan tertutup air”, jelasnya.
Menteri Ignasius Jonan meminta kepada para stake holder sektor ESDM untuk segera membuat hilirisasi, reklamasi, dan reboisasi pasca tambang.
Menurutnya semua pihak harus punya konsen terhadap pengembangan energi terbarukan terutama bagi PLN. Pada kesempatan tersebut Ignasius Jonan mengucapkan terima kasih kepada stake holder yang telah mengadakan liistrik gratis.
“Masih ada lima ratus rumah di Indonesia yang tidak mampu membayar pemasangan sambungan listrik. Saya minta semua stake holder bisa membanntu. Nah dengan adanya listrik gratis ini sudah mengurangi kesenjangan bagi masyarakat Indonesia,” pungkasnya.
Ignasius Jonan juga menyampaikan apresiasi kepada stake holder atas partisipasi dan keterlibatannya dalam penyelenggaraan anugerah penghargaan Subroto 2019. Kepada para stake holder migas Ignasius Jonan menekankan untuk bergerak lebih cepat mengikuti perubahan dunia, terutama energi terbarukan, terlebih tren volatilas hasil tambang, minyak, dan gas berubah-ubah.[**]
Penulis : one