Peristiwa

Cerita Operasi Napoleon, Adu Nyali di Laut Sulawesi! [Aksi Penangkapan Kapal Tuna yang Nyelonong dari Filipina]

ist

Sumselterkini.co.id, –  Laut Sulawesi, Jumat sore (11/4) – Ombak mengamuk, angin mencibir, dan langit menggelap seperti sinyal WiFi di desa. Tapi Napoleon 17 tetap melaju speedboat legendaris milik Kementerian Kelautan dan Perikanan yang tak kenal kata “undur diri”.

Kapten Martin, komandan pengawasan PSDKP Tahuna, memelototi radar sambil menggenggam setir. Kopinya udah dingin, tapi adrenalinnya justru makin panas.

Martin: “Semua pasang mata! Ada ‘pump boat’ asing masuk wilayah kita. Laporan nelayan bilang mereka ngincer tuna. Dan kita? Ngincer mereka!”

Petugas jaga, yang biasa dipanggil Bang Doyok, langsung nyalain sirine darurat.

Wiiuuu Wiiuuuuu Wiiuuuu!!
(Suara sirine seadanya karena masih dihemat buat solar.)

Baru beberapa mil mendekat ke koordinat, tiba-tiba…

Bang Doyok: “Pak! Sinyal GPS hilang! Kompas muter sendiri kayak kerasukan!”

Martin: “Jangan panik! Ini laut Indonesia, bukan laut Hogwarts. Kita masih di jalur. Lanjut!”

Dan betul saja, di tengah badai yang datang tanpa briefing, terlihat sosok mungil sebuah pump boat abu-abu dengan nama “M/BCA CHRISTIAN JAME”. Dari kejauhan, terlihat tiga awak kapal lagi narik ikan tuna sambil nyanyi lagu reggae. Santai banget, padahal udah masuk zona merah.

Martin menggenggam mic toa. Anginnya nyaris terbangin topi, tapi suaranya tetap lantang.

Martin (teriak):

“KAPAL ASING! KAMU TELAH MASUK WILAYAH INDONESIA! MATIKAN MESIN DAN ANGKAT TANGAN KE LAUT!”

Awak kapal Filipina panik. Satu narik jangkar, satu lagi ngumpetin ikan di bawah bangku, dan satunya malah bingung, “Where’s the brake?!”
(Ya iyalah, ini kapal, bukan motor matic.)

Napoleon 17 mendekat dengan manuver tajam, nyaris kayak drift di film Tokyo Drift versi nelayan. Gelombang menghantam, tapi petugas tetap fokus. Dengan sekejap, mereka melompat ke kapal asing. Aksi ini sempat membuat satu tuna lompat dari keranjang, seolah ingin kabur juga.

Petugas: “Mana dokumennya?”

ABK Filipina: “No documents, sir… only fish!”
Petugas: “Kalau cuma ikan, warung Padang juga punya! Tapi ini wilayah kedaulatan, Bro!”

Di atas kapal, ditemukan puluhan ekor tuna segar hasil tangkapan ilegal. Tidak ada dokumen izin. Tidak ada rasa bersalah juga, cuma senyum grogi dan harapan bisa pulang.

Di layar kaca, Dirjen PSDKP Pak Ipunk tampil seperti bintang tamu acara talkshow malam.

Ipunk:“Ini bukan sekadar penangkapan. Ini adalah bentuk nyata pengawasan sumber daya laut. Tuna boleh kamu kejar, tapi jangan sampai hukum ikut kamu lempar ke laut!”

Menteri Trenggono juga angkat bicara. Kali ini pakai kemeja putih dan gaya kalem yang justru makin menohok.

Trenggono: “Ekonomi Biru itu tentang keberlanjutan. Kalau masih ada yang nekat, berarti belum tahu rasa ditangkap Napoleon 17. Laut kita bukan tempat main-main!”

Operasi ini bukan hanya sukses, tapi jadi pelajaran bahwa di Laut Sulawesi, siapa yang nyelonong tanpa izin, siap-siap ketemu kapal patroli.
Ilegal fishing? Jangan harap bisa kabur. Karena petugas kita, bukan hanya punya speedboat, tapi juga punya nyali dan komitmen buat jaga laut sampai titik air terakhir. Dan untuk tuna-tuna nakal, kalian selamat kali ini. Tapi kalau ikut kapal asing, siap-siap diinterogasi sambil difoto buat dokumentasi.

Ingat sekali lagi, kalau mau mancing di laut Indonesia, pastikan bawa SIM laut dan STNK perahu ya. Kalau enggak, nanti dikejar Napoleon 17, dijemput sambil digeret kayak tokoh antagonis di sinetron, tapi ending-nya bukan nangis di pojokan tapi berhadapan sama hukum!.[***]

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com