Peristiwa

Langganan Banjir, SDN 182 di Jalan Lebak Jaya Sei -Selayur Diliburkan Lagi

“Setiap hujan deras turun 3-4 jam saja pasti banjir, kok, dan dampaknya  pasti  anak-anak jadi ikut diliburkan, bahkan libur karena banjir tersebut terkadang lebih dari satu hari, Kondisi ini bukan terjadi sekali ini saja, namun sudah menjadi langganan,”

foto : Desti

SUMSELTERKINI.ID, Palembang – Hujan deras kurang lebih 5 jam mengguyur Kota Palembang, Minggu malam (29/10/2017) membuat Jalan Lebak Jaya, Kelurahan Sei-Selayur   tergenang air  diatas mata kaki, bahkan air hujan juga ada yang menggenangi sebagian halaman rumah warga setempat.

Ironisnya lagi SDN 182 yang berada di lokasi Jalan Lebak Jaya mengalami banjir yang cukup parah, karena air hujan bukan saja menggenangi halaman sekolah tempat dimana siswa –siswi upacara, namun air sudah masuk ke ruang kelas mereka.Dengan kondisi tersebut pihak sekolah terpaksa meliburkan siswa-siswinya.

Pantauan ST, Senin pagi (30/10/2017) di lokasi SDN 182, para orang tua wali yang biasa mengantar anaknya sedikit kesulitan memasuki halaman sekolah karena air mengenangi jalan masuk sekolah setinggi lutut kaki,  bahkan ada wali murid yang yang jatuh terpeleset akibat air menggenangi jalan tersebut.

Lina, (33) tahun warga setempat mengatakan SDN 182 di Lebak Jaya langganan banjir, setiap hujan turun 3-4 jam, sekolah tersebut pasti kebanjiran.

“Setiap hujan deras turun 3-4 jam saja pasti banjir, kok, dan dampaknya  pasti  anak-anak jadi ikut diliburkan, bahkan libur karena banjir tersebut terkadang lebih dari satu hari, Kondisi ini bukan terjadi sekali ini saja, namun sudah menjadi langganan,”keluhnya.

Hal senada diungkapkan Jefri, (48) warga Harapan Jaya, setiap hujan deras sekolah SDN 182 tergenang air, bukan saja di halaman sekolah, namun air sudah masuk ke ruang mereka belajar, terpaksa meliburkan anaknya. Sebab katanya sebelum wali murid, maupun pihak sekolah mengumumkan libur, anaknya sudah ia liburkan.

“Saya liburkan saja, daripada pakaian seragamnya kotor, karena tidak mungkin anak-anak disuruh belajar, pasti datang pulang lagi,”keluh Jefri juga.

Dia berharap ada solusinya, karena siswa dan siswi diliburkan sekolah bukan akibat hujan semalam saja namun setiap hujan deras selama 3-4 jam sekolah tersebut banjir.

Jika curah hujan terus menerus, sudah barang tentu, ungkapnya siswa dan siswi pasti langganan libur. “Kapan mau belajar lagi, karena belajar di sekolah itu tidak genap 12 bulan, paling hanya 8 bulan dalam setahun, belum lagi akibat sering kebanjiran sekolah pasti meliburkan siswa dan siswinya. Kami tidak tahu lagi, padahal katanya Walikota sering turun bersih –bersih kali, tapi tetap kondisi banjir, bahkan lebih parah,”ulasnya.

Dia menilai sekarang ini program kerja pemerintah itu kebanyakan hanya retorika saja, mendekati pilkada mulai tebar-tebar pesona untuk mencari perhatian masyarakat.

 

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com