Pendidikan

PPKM Diperpanjang, PTM di Sumsel Ditunda

DELAPAN kabupaten/kota di Sumsel masih berstatus zona merah. Karenanya, pelaksanaan Pembelajaran Tatap muka di SMA/SMK ditunda hingga kondisi membaik.
Gubernur Sumsel H Herman Deru menegaskan bahwa saat ini semua sekolah di 17 kabupaten/kota se-Sumsel belum ada yang melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Hal itu disebabkan masih tingginya angka penyebaran Covid 19.
“Delapan daerah nasih berstatus sebagai zona merah. Yakni, Palembang, Musi Rawas, OKI, Lahat, Muara Enim, Banyuasin, Prabumulih dan Lubuklinggau. )
Untuk sekolah tatap muka 100 persen belum diizinkan,” kata Herman Deru Sabtu (24/7).
Meskipun menerapkan prokes yang ketat sekalipun, belum diperbolehkan sekolah tatap muka. Apalagi vaksinasi bagi tenaga pengajar belum semuanya selesai.
“Menunggu pandemi membaik. Diminta agar para orang tua memahami ini,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Riza Pahlevi menegaskan bahwa PTM hanya ditujukan bagi SMA/SMK yang berada di wolaya zona aman. Pihak sekolah nantinya terlebih dahulu harus minta izin kepada wali murid secara tertulis sebelum pembelajaran dimulai.
Selain itu, sekolah juga wajib mengaplikasi prokes ketat. Diantaranya mengatur jarak tempat duduk, tersedia sarana cuci tangan, dan mewajibkan guru dan siswa mengenakan masker.
Pihak Disdik sebelumnya telah mengagendakan PTM trerbatas di seluruh sekolah SMA/SMK pada tahun ajaran ini. Namun harus ditunda karena adanya PPKM Mikro. “Selanjrnya, menungg instruksi lebih lanjut dari Guberur Sumsel. Saat ini, pembelajaran masih secara daring,” ujarnya.
Palembang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro di Kota Palembang, Sumatera Selatan resmi diperpanjang.
Hal ini dikemukakan Wali Kota Palembang H Harnojoyo usai menghadiri Rapat Paripurna ke-10 Masa Persidangan II Tahun 2021 terkait Penyampaian Raperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Tahun 2020 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Palembang, Rabu (21/7/2021).
“Instruksi dari Kemendagri yang telah kami terima Selasa semalam, Kota Palembang ditetapkan berada pada level 3 Covid-19, dan mesti melaksanakan perpanjangan PPKM, sampai tanggal 25 Juli,” ujar Harnojoyo.
Sebelumnya, Palembang masuk level empat. Meski menurun, namun hasil ini belum sesuai harapan, sehingga PPKM harus diperpanjang.
Selama PPKM Mikro yang berlangsung dari 9-20Juli, Harnojoyo mengakui banyak hasil memuaskan yang didapat
Antara lain kasus positif Covid-19 menurun, BOR rumah sakit menurun dan angka kematian akibat Covid-19 juga menurun.
“Namun, saya minta masyarakat agar tetap memaksimalkan penerapan protokol kesehatan, meski hasil bagus sudah kita dapat selama penerapan Pengetatan PPKM kemarin,” kata Harnojoyo.
Ia menambahkan, kendati Palembang masuk level tiga, semua aturan perpanjangan PPKM Mikro ini sama saja seperti sebelumnya.
“Semua aturan sama operasi mal, tempat makan, hajatan, rapat masih sama seperti sebelumnya,” tegas Harno Joyo.(nasir)

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com