DI sebuah sudut kampus Indralaya, mahasiswa Teknik Sipil UNSRI kini bisa “menguji” jembatan sebelum semen dan besi bertemu di dunia nyata. Inilah Gedung Laboratorium Material, Structure dan Construction Laboratory (MSCL) dan Computer Base Engineering Design dan Analysis Centre (CBEDA) yang baru diresmikan Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, Rabu, 27 Agustus 2025.
Sejak pembangunan dimulai pada 2020, gedung ini sudah menimbulkan antusiasme ala mahasiswa yang menemukan mainan baru. “Dulu kita cuma gambar di kertas, sekarang tinggal klik, jembatan bisa diuji virtual. Rasanya seperti main game, tapi hadiahnya ilmu yang bisa membangun negeri,” ujar seorang mahasiswa sambil tertawa, matanya berbinar penuh semangat.
Gubernur HD pun menekankan, teknologi canggih saja tidak cukup, ia menyinggung pepatah lama “Alat tanpa SDM bagai kerbau tanpa tanduk, cuma makan rumput tanpa hasil”. Di sinilah peran dosen dan mahasiswa menjadi kunci, laboratorium ini bukan sekadar gedung megah, tapi wadah bagi SDM berkualitas yang mampu bersaing di era modern.
Dosen Teknik Sipil pun ikut berperan sebagai “pelatih naga”, membimbing mahasiswa menaklukkan simulasi struktur, analisis material, hingga desain berbasis komputer.
Setiap klik mouse bisa menghasilkan pelajaran berharga bagaimana beton bisa retak, bagaimana jembatan menahan beban, atau bahkan bagaimana kesalahan kecil bisa berakibat fatal di dunia nyata.
Yang menarik, laboratorium ini juga menanamkan kebiasaan kolaborasi, mahasiswa bekerja tim, diskusi panas kadang diselingi canda. Terkadang ada yang mencoba membuat “jembatan tanpa tiang” hanya untuk melihat software bilang “Maaf, teori fisika tidak mendukung imajinasi Anda” .Hahaha!, dari sinilah humor bertemu edukasi belajar serius tapi tetap senyum-senyum.
Laboratorium ini juga bisa menjadi katalis ekonomi dan inovasi, dengan riset material yang lebih baik, mahasiswa bisa menghasilkan produk riset yang aplikatif, seperti beton ringan ramah lingkungan atau metode konstruksi hemat biaya.
Gubernur HD menekankan pentingnya kolaborasi Pemprov/Pemda dan UNSRI, agar hasil riset laboratorium bisa bermanfaat untuk pembangunan nyata di Sumatera Selatan.
Dari sisi motivasi, laboratorium ini menyampaikan pesan kuat tidak ada ilmu yang sia-sia bila dipelajari dengan tekun dan kreatif. Mahasiswa belajar dari kesalahan virtual untuk mencegah kesalahan nyata.
Pepatah kuno juga relevan “Berlatih di lapangan maya, sukses di dunia nyata” Di sini, laboratorium menjadi tempat “kesalahan diperbolehkan”, tapi kesuksesan di depan mata.
Selain itu, gedung modern ini menegaskan pendidikan tinggi dan teknologi canggih bukan monopoli kota besar. Mahasiswa di Sumsel pun bisa merasakan fasilitas kelas dunia, tanpa harus ke Jakarta atau luar negeri. Hal ini menjadi bukti bahwa inovasi bisa lahir dari mana saja, selama ada kemauan, fasilitas, dan bimbingan tepat.
Laboratorium MSCL dan CBEDA UNSRI bukan sekadar gedung baru atau tempat mahasiswa main komputer. Ia adalah panggung inovasi, arena pembelajaran kreatif, dan wadah lahirnya SDM teknik sipil yang mumpuni. Dari layar komputer ke jembatan nyata, laboratorium ini mengajarkan satu hal penting ilmu adalah jembatan, dan manusia adalah arsiteknya.
Untuk mahasiswa, dosen, dan pemangku kepentingan, manfaatkan fasilitas dengan cerdas, kolaborasi tanpa henti, dan jangan takut berimajinasi besar. Seperti kata pepatah “Batu kecil di tangan ahli bisa menjadi istana”. Gedung laboratorium ini hanyalah batu kecil, tapi di tangan mahasiswa UNSRI, bisa jadi istana prestasi bagi Sumatera Selatan dan Indonesia.[***]