KOMITMEN Gubernur Sumsel H. Herman Deru memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah Sumsel tak perlu diragukan lagi. Selasa (26/10) siang misalnya, untuk memudahkan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel melakukan tugasnya, Gubernur Sumsel memberikan bantuan 10 kendaraan roda dua dan 1 unit kendaraan roda empat untuk operasional mereka.
Penyerahan kendaraan tersebut dilakukan Gubernur Sumsel H. Herman Deru di halaman Gedung Bina Praja Pemprov Sumsel didampingi Duta Anti Narkoba Provinsi Sumsel Hj. Ratu Tenny Leriva, Kepala BNN Sumsel Brigjen Pol Joko Prihadi, serta Kepala Kesbangpol Provinsi Sumsel Kurniawan AP dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.
Usai menyerahkan bantuan kendaraan operasional, Gubernur Herman Deru mengatakan bahwa Sumsel harus disadari memiliki pintu masuk mulai daru darat laut dan usara. Terlebih di air, sungai besar dan kecil yang bermuara ke air laut tak terhitung jumlahnya yang bisa menjadi pintu masuk.
“Karena itu Kita butuh organ tambahan baik dari Polairud, TNI, Lanal dan juga BNN,” jelas HD.
Lebih jauh HD mengatakan, selain membentuk tim terpadu seperti ini peran tokoh agama dalam membentengi umat terhindar dari barang haram tersebut juga sangat penting.
“Agar maksimal edukasi ini oerlu dilakukan sejak kita kecil dan terus diingatkan. Agar jangan sampai generasi kita rusak karena narkoba,” ujarnya.
Iaoun berharap melalui diskusi ini akan lahir rekomendasi dan solusi untuk menekan peredaran narkoba di wilayah Sumsel.
Sementara itu terkait bantuan kali inu meski jumlahnya belum seberapa dibandingkan jumlah masyarakar kata HD diharapkan dapat membantu pencegahan hingga pemberantasan narkoba di Sumsel secara maksimal.
” Ini tanggungjawab kita semua bukan hanya BNN atau instansi tertentu, ” tegas HD saat menghadiri rapat tim terpadu pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika Sumsel di Auditorium Bina Praja.
Kepala BNN Brigjen Pol DJoko Prihadi SH. mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya menyatukan semua stakeholder untuk sama-sama memerangi narkoba di Sumsel.
” Tim terpadu P4GN ini dibentuk untuk mengatasi permasalahan narkoba ini dari hulu ke ilir dengan memerangi narkoba mulai dari bidang pemberantasan hingga rehabilitasi, ” ujar Joko.
Pembentukan tim terpadu ini lanjut Djoko juga sebagai bentuk tindaklaniuti pihaknya terhadap arahan Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu agar upaya memerangi narkoba hari lebih berani dan lebih gencar lagi.
“Kalau tidak bekerjasama dan komitmen yang kuat kita tidak akan bisa selesaikan masalah ini dari hulu dan ilir, ” jelas Joko.
Dalam upaya memerangi Narkoba di wilayah Sumsel ini lanjut Joko, BNN menggunakan tiga instrumen utama dengan tiga pendekatan.
Pertama melalui soft power approach yakni dengan melakukan pencegahan, pemberdayaan, rehabilitasi dan pasca rehabilitasi. Kedua dengan hard power approach dengan aspek penegakan hukum tegas dan terukur. Serta yang ketiga melalui smart power approach yang cerdas dalam pengembangan dan penggunaan IT serta medsos.
“Kita tidak boleh surut dan harus menang melawan bandar dan peredaran narkoba di Sumsel,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Kepala Kesbangpol Provinsi Sumsel Kurniawan A.P. MSi mengatakan bahwa kegiatan ini digelar dalam rangka penguatan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayah sumsel dengan membentuk bentuk tim terpadu sekaligus menyusun rencana aksi daerah tahun 2022.
Kegiatan ini sendiri diisi dengan diskusi terkait penguatan pencehahan penyalahgunana dan peredaram gelap narkoba. Kemudian untuk meningkatkan sinergitas kerjasama tim terpadu dengan OPD terkait dalam melaksanakan rencana aksi daerah.(***)