Pemprov Sumsel

Sumsel Aman Dan Terkendali, Gubernur Minta Toleransi Antar Umat Beragama Harus Selalu Dijaga

PROGRAM safari Jum’at yang setiap pekannya dilakukan Gubernur Sumsel H Herman Deru rupanya tidak hanya sebagai sarana untuk beribadah berjamaah bersama masyarakat.  Melainkan juga sebagai sarana untuk menggali informasi terkait kondisi wilayah di sekitar masjid yang dikunjunginya.

“Safari juga sarana kita untuk melihat kondisi daerah sehingga sekecil apapun bisa langsung cepat diatasi,” kata Herman Deru saat menyampaikan sambutan usai mengelar sholat   Jum’at  berjemaah   di Masjid Al Hijrah di kawasan Perumahan Sukabangun Indah II Soak Simpur Kecamatan Sukarami, kemaren.

Menurut informasi, kawasan Soak Simpur kerap terjadi genangan air setiap turun hujan. Hal itu diakibatkan lantaran banyaknya sampah yang menumpuk sehingga sistem drainase tidak berfungsi dengan baik.

Sebab itu, Herman Deru sendiri langsung menginstruksikan dinas terkait untuk melakukan pengecekan.

“Kita berencana akan membuat kolam retensi di kawasan simpang bandara untuk mengatasi masalah genangan air di kawaan Sukarami ini. Palembang ini memang memiliki kawasan tanah asli sekitar 30 persen dan 70 persen lagi adalah rawa,” tuturnya.

Sementara itu disisi lain, Herman Deru mengapresiasi atas terjaganya toleransi antar masyarakat di kawasan tersebut. Padahal terdapat berbagai agama yang dianut masyarakat setempat.

“Kekuatan kita itu adalah perbedaan yang menjunjung toleransi. Dengan toleransi, tentu perncanaan pembangunan yang dilakukan akan berjalan dengan benar,” terangnya.

Dipenghujung Safari Jum’at tersebut, Herman Deru berkesempatan meninjau Warung Rumah milik masyarakat sekitar. Warung rumah tersebut membuktikan jika UMKM tetap bangkit di masa pandemi ini.

Rencananya, Pemprov Sumsel yang bekerjasama dengan Gerakan Cinta Rakyat (Gencar) akan melakukan pendataan dan pemberian bantuan produk untuk UMKM Warung Rumah tersebut.

Dilain pihak, Ketua Masjid Al Hijrah Bukroni Malawi mengatakan, toleransi yang terjaga di kawasan tersebut merupakan bentuk dukungan masyarakat dalam upaya menjaga label zero konflik di Sumsel.

“Toleransi disini terbangun dengan baik meskipun terdapat berbagai agama yang dianut masyarakat. Masyarakat saling menghormati satu sama lain. Semoga ini berkontribusi menjaga zero konflim di Sumsel,” pungkasnya.

Turut hadir, Anggota DPRD Sumsel Muhammad Yaser, Camat Sukarami M Fadly, Lurah Sukajaya Nascik, dan Ketua PWNU Sumsel KH Amiruddin Nahrawi.*****

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com