SEJAK diluncurkan 2019 lalu, program pemberian insentif beras bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan tenaga honorer di lingkungan Pemprov Sumsel terus dipantau kualitasnya oleh Gubernur Sumsel H.Herman Deru. Hal ini terungkap saat Ia menerima audiensi Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumsel dan Babel Ali Ahmad Najih Amsari Aan, di ruang tamu Gubernur, Selasa (12/1/2021).
Dalam kesempatan itu gubernur mengharapkan agar Bulog melakukan cross check ulang proses pendistribusian beras ke pegawai. Karena Ia tak ingin beras yang diterima pegawai tidak sama kualitasnya di tiap-tiap daerah.
“Kemarin sempat ada laporan dari beberapa daerah kalau jenis berasnya agak beda. Tolong ini dicek lagi pastikan betul kualitas berasny, ” ujar gubernur mengingatkan.
Dikatakan HD, program itu merupakan inisiasinya secara murni agar beras hasil produksi para petani di seluruh Sumsel dapat terserap maksimal oleh Bulog selanjutnya diberikan pada jajaran pegawai sebagai bentuk insentif tambahan.
“Tujuan utama program ini adalah bukti bahwa Pemprov berbuat nyata terhadap penyerapan beras yang sudah diproduksi petani Sumsel. Makanya Saya minta hindari pasokan beras dari daerah lain. Karena dengan cara ini bisa menjadi stimulus bagi petani dan mereka merasa dihargai, ” tegas Herman Deru.
Menurut dia, program ini baru satu-satunya di Indonesia. Diharapkannya action Pemprov ini menjadi stumulus bagi petani dan semakin mensejahterakan ekonomi mereka.
Sementara itu Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumsel dan Babel Ali Ahmad Najih Amsari Aan, mengatakan audensinya selain melaporkan pengadaan beras ASN juga mempromosikan produk baru Bulog beras Profivit. Beras ini dengan kandungan komponen gizi dan mineral ini diharapkan dapat meminimalisir stunting di Sumsel.
“Untuk di Sumsel kita siapkan stok 2000 ton beras Profivit,” jelasnya.
Sementara terkait pengadaan beras ASN kata Ali, untuk tahun 2020 berkat pengadaan beras ASN program murni Gubernur Herman Deru mengalami peningkatan cukup drastis hingga 300 persen. Sehingga beras yang diserap bulog dari petani di Sumsel semakin banyak mencapai 3.500 ton.
“Tahun 2019 penyerapan beras untuk program insentif beras Gubernur Herman Deru ini baru 1.100 ton. Tahun 2020 alokasinya menjadi 3500 ton Jadi naik 300 persen karena ada OPD yang mengajukan penambahan,” jelasnya.
Selain melaporkan perkembangan itu, Ali juga membeberkan bahwa stok beras di Sumsel aman sampai 6 bulan kedepan. Demikian halnya mengenai harga dikatakan Ali saat ini secara umum relatif stabil. Bahkam menurutnya harga beras cenderung turun.
Sementara itu pada 2021 ini Bulog juga akan banyak melayani kegiatan komersil memenuhi kebutuhan pasar seperti daging, sapi maupun kerbau. Mereka bahkan sudah menyiaokan stok sejak tahun baru di gudang Perintis Kemerdekaan.
“Selama Covid ada juga bansos yang kami salurkan ke masyarakat,” jelasnya.
Dalam audiensi tersebut Gubernur Sumsel H.Herman Deru tampak didampingi Kepala Biro Ekonomi Setda Sumsel Aprian Joni, serta Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan di Pemprov Sumsel, Suman Asra Supriyono. [***]