Pemerintahan

Pantau Perkembangan Karhutla & Kabut Asap di Kantor BPBD Sumsel

foto : Pemprov Sumsel

GUBERNUR Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru terus memantau perkembangan bencana asap yang melanda sejumlah wilayah di Sumsel khususnya yang menyelimuti Kota Palembang dalam beberapa pekan terakhir.

Bahkan sebagai bentuk tanggungjawabnya selaku kepala daerah, selepas jam kerja, Senin (14/10) petang H. Herman Deru langsung mendatangi Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumsel yang terletak disekitar Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang  untuk memonitor  perkembangan yang terjadi termasuk upaya pemadaman karhutla dan bencana asap yang kini terus diupayakan oleh petugas dilapangan.

Di kantor BPBD kali ini gubernur meninjau posko dan mengecek segala peralatan pemadaman serta melakukan press conference memantau hasil  kerja tim dilapangan  mendengarkan laporan dari pihak BPBD, BMKG dan pihak terkait lainnya.

Berdasarkan laporan  yang dirilis BMKG upaya pemantauan atau patroli terus dilakukan mulai dari jalur darat maupun jalur udara. Dari pantauan  jalur udara dan satelit  setidaknya terdapat 18 titik api (fire spot)  yang tergolong besar dengan keakuratan 80%. Namun bila dilihat dari jalur darat  terpantau 22 titik api  yang kecil sehingga tidak terpantau dari udara atau satelit.

“Titik api yang terpantau kebanyakan terjadi dilahan gambut dan  sebagian lagi  lahan kosong tersebar di 16 desa terfokus di Kabupaten OKI, Musi Banyuasin yakni diwilayah  Kecamatan Bayu Lincir,” ujar Herman Deru saat menjelaskan kondisi terkini bencana karhutla di Kantor BPBD, Selasa (15/10) dinihari.

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi diwilayah Kabupaten OKI  tersebar di 16 desa dengan jumlah 22 titik  meliputi daerah Pampangan, Cengal, Sungai Menang, Pedamaran, Tanjung Lubuk, Pampangan, Kayu Agung, Tulung Selapan dan Pangkalan Lapam. Karhutla dikawasan tersebut lanjut Herman Deru memberikan kontribusi besar terjadinya kabut asap yang  menyelimuti Kota  Palembang.

“Besok, (hari ini, Selasa (15/10)  kita adakan gotong royong  melakukan pemadaman yang bersifat massal di 16 desa tersebut. Kita juga akan upayakan membuat sumur bor  untuk memudahkan suplay air,” tambahnya.

Sedangkan pemadaman dari jalur udara, lanjut Herman Deru Pemprov akan melakukan Water Bombing  dengan menyiapkan 9 unit helikopter,  ditambah dengan 2 unit  heli melakukan patroli patauan jalur udara. “Saya sampaikan kepada masyarakat Sumsel aparat  akan  selalu  siaga siap menerima laporan kondisi lapangan,” ujar Deru.

Bukan itu saja lanjut Herman Deru,  teknologi modifikasi cuaca dengan bobot 80 Kg   hampir setiap hari dilakukan dengan menggunakan pesawat Casa dengan penebaran 800 Kg garam dari jalur udara.

“Rabu besok kita akan didatangkan pesawat lebih besar yakni jenis herkules dari kantor pusat, guna melakukan penebaran garam  sebanyak 4 ton  lebih,” imbuhnya.

Herman Deru mengajak masyarakat sumsel untuk terus berdoa semaksimal mungkin  guna membantu meningkatkan  mental dan semangat pejuang  petugas yang berkerja  di lapangan agar tetap semangat.

Sementara itu Kepala BPBD Provinsi Sumsel, Iriansyah mengatakan,  kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang dua hari terakhir dilaporkan  sempat mengganggu  aktifitas penerbangan namun saat ini penerbangan kembali normal.

“Adalaporan satu penerbangan yang  delay karena jarak pandang  di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang  terhalang kabut asap yang cukup pekat,” papar Iriansyah.

Penulis  : rel humas

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com