Pemerintahan

Ayo Ramai-rami Hentikan Kabut Asap

“Dari hasil kajian 90 persen karhutla karena oleh manusia, nah 10 persennya kita tidak tau inilah perlu kita selidiki. Kita juga tidak mau uang negara habis karena karhutla ini,”

Foto : Humas Pemprov Sumsel

USAI meninjau sejumlah titik Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Ogan Ilir, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel)  H. Herman Deru bersama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menemui para mahasiawa yang menyampaikan apirasinya di halaman Kantor Gubernur Sumsel, Selasa, kemarin.

Di hadapan mahasiwa H. Herman Deru  yang didampingi Forkopimda masing-masing  Kapolda Irjen. Pol. Firli Bahuri dan Pangdam II Sriwijaya, Mayjen TNI Irwan, meminta semua pihak untuk tidak mengiring opini dan saling menyalahkan dalam kasus kabut asap yang timbul akibat karhutla. Justru yang paling penting saat ini lanjut gubernur, bagaimana caranya menanggulangi  karhutla yang telah terjadi agar tidak meluas.

“Yang terpenting sekarang bagaimana  kita  bekerja menghentikan   kabut asap yang ditimbulkan karhutla ini. Yang  bisa bantu silahkan bantu. Kalau tidak bisa bantu minimal bantu dengan doa,” ajak Gubernur.

Herman Deru menegaskan, dirinya secara pribadi juga tidak ingin kasus karhutla terus terjadi di Sumsel. Sebagai seorang pemimpin daerah lanjut dirinya memiliki tanggung jawab yang besar terhadap wilayah dan masyarakat  yang dibuktikan dengan bekerja secara maksimal.

“Kalau yang membakar manusia pasti ada tujuannya  untuk ditanami. Namun nyatanya ada  lahan yang tidak dibakar malah terbakar sendiri. Dari hasil kajian 90 persen karhutla karena oleh manusia, nah 10 persennya kita tidak tau inilah perlu kita selidiki. Kita juga tidak mau uang negara habis karena karhutla ini,” tambah Gubernur.

Lebih lanjut Gubernur mengucapkan terimakasih atas support  yang diberikan mahasiswa yang telah bersedia duduk bersama mencari solusi terbaik dalam mengatasi karhutla di Sumsel.

“Sumsel ini milik kita bersama, jadi mari kita sama-sama mencari solusi. Jangan ini dijadikan sebagai lahan maling panggung. Sekarang saya ajak besok adik-adik  mahasiswa  semuanya untuk ikut berdoa dengan menggelar Sholat Istisqo berjemaah di Griya Agung,” ajak Herman Deru.

Terkait dengan tuntuan mahasiswa  yang meminta pemerintah serius dalam menanggulangi karhutla dan meminta penegak hukum menangkap pelaku pembakaran terutama pihak korporasi yang diduga  melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar. Gubernur menegaskan  sanksi tegas akan diambil pihaknya jika sudah ada keputusan hukum tetap. “Jika  sudah ada putusan hukum tetap  dan terbukti melakukan pembakaran. Tegas disini saya akan cabut izinnya,” tegas Herman Deru.

Sementara itu sebelum menemui mahasiswa di halaman kantornya di bilangan jalan Kaften Rivai, Gubernur di dampingi Fokopimda  meninjau lokasi karhutla  di sekitar ruas tol Palembang- Indralaya.

Gubernur melihat dari dekat, lahan yang terbakar  saat ini masih dalam tahapan penyelidikan oleh pihak berwajib. Dia juga menyebutkan tingkat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Kota Palembang saat ini masih dalam tingkat standar berkisar 50-100 atau tidak berbahaya. Bahkan dia membantah adanya pemberitaan  200 ribu masyarakat  Sumsel yang terpapar infeksi Saluran Pernafasan (ISPA).

Dilain pihak Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuri menegaskan, segala upaya telah dilakukan Pemerintah berkerja sama dengan TNI/Polri dalam menekan kasus karhutla di Sumsel.

“Sayang ingat betul tanggal 10 juli yang lalu. Kita sudah menyebarkan maklumat bersama antara Gubernur, Pangdam dan Kapolda  yang isinya larangan membakar hutan dan lahan. Jika ini dilanggar  maka ada sanksi hukumnya,” tegas Kapolda.

Hal yang senada juga diungkapkan Pangdam II/ Sriwijaya Mayjen TNI Irwan menambahkan cuaca panas merupakan faktor utama terjadinya karhutla di Sumsel. “Sampai saat ini kendala yang kita hadapi pertama cuaca panas, sehingga lahan yang kering sangat  mudah terbakar,” tutup Pangdam. (**)

 

Penulis : ril

 

 

Comments

Terpopuler

To Top
WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com